Menguras Emosi! Diburu Berhari-hari, Residivis Pembunuh Gadis Juara Silat Itu Berhasil Dibekuk

oleh -1539 Dilihat
oleh
Salah satu selebaran yang beredar sebleum tersangka Indra Dragon berhasil dibekuk jajaran Polres Padang Pariaman, Sumbar.

KabarBaik.co- Sungguh dramatis detik-detik penangkapan Indra Septiarman alias Indra Dragon. Terasa menguras emosi. Pemuda residivis narkoba dan pencabulan itu tidak lain adalah tersangka pembunuhan Nia Kurniasari. Korban merupakan gadis 18 tahun asal 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Kasus pembunuhan sadis ini mendapat atensi begitu luas. Menjadi buah bibir di banyak tempat. Berseliweran di beranda-beranda media sosial. Juga, di media pers. Sungguh bejat memang perilaku Indra. Betapa tidak, sebelum dibunuh dan mengubur di tengah hutan dalam keadaan tidak berbusana, Indra lebih dulu memperkosa korban. Mengikat tangannya, Menyeretnya.

Di kampung, Nia dikenal sebagai penopang ekonomi. Tulang punggung keluarga yang sederhana. Sehari-hari, ia biasa menjajakan gorengan. Berkeliling di kampung. Kabarnya, pekerjaan itu juga untuk membiaya pendidikannya. Membagi waktu, antara bersekolah dan bekerja. Pernah juga menjadi ojek hingga kuli panggul.

Nia contoh gadis yang tidak biasa. Bukan hanya dikenal sebagai pekerja keras. Tulang punggung keluarga. Ternyata, ia juga seorang gadis berprestasi. Baik akademik maupun non-akademik. Di sekolahnya dulu, selalu menempati rangking 1-4. Nia juga merupakan atlet silat ban coklat. Bahkan, disebut pernah juara di tingkat Provinsi Sumbar.

Karena itu, begitu Nia dilaporkan hilang pada Jumat (6/9) lalu, warga setempat ikut gempar. Bersama petugas, penduduk pun beramai-ramai ikut mencari. Di mana sosok gadis baik biasa berkerudung itu berada. Pencarian dilakukan sepanjang hari. Termasuk dengan bantuan K9 (anjing pelacak). Sampai akhirnya diketemukan dua hari kemudian atau Minggu (8/9). Nia telah tiada. Terkubur dalam kondisi memprihatinkan. Tangan terikat. Tidak berbusana.

Sejak itu, warga setempat begitu geram. Mereka meyakini, Nia dibunuh dan diperkosa. Awalnya, tersangka belum mengarah ke si sadis Indra. Namun, dari hasil penelusuran dan bukti-bukti, akhirnya tersangka mengerucut ke nama itu. Kecurigaan warga makin menguat, setelah Indra mendadak juga ikut mengilang sejak Nia dilaporkan hilang itu. Menjadi tersangka, nama Indra pun masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Tersangka masih satu kampung dengan korban.

Baca juga:  Dinas Sosial Kota Kediri Angkat Bicara Soal Kasus Kakak Adik Dibunuh Sang Ibu yang Depresi

Sejumlah orang memberikan kesaksian. Jumat (6/9) sore, hari menjelang Magrib, Indra bersama sejumlah laki-laki membeli gorengan Nia dekat sebuah surau. Cuaca sedang mendung, gerimis mengundang.

Tidak lama setelah itu, Nia pun berniat pulang. Dari rekaman CCTV yang beredar, Nia tampak berjalan. Memanggul gorengan di atas kepala. Nah, ketika pulang, ada warga yang sempat melihat Indra membuntutinya. Dari sinilah tragedi memilukan itu terjadi. Entah setan burik mana hingga Indra begitu tega dan teramat keji melakukan tindak kriminal itu.

Sejauh ini belum ada penjelasan apakah Nia dikuburkan sudah dalam keadaan meninggal atau dalam keadaan hidup-hidup. Kepastiannya, bisa dari pengakuan tersangka langsung atau hasil autopsi. Yang jelas, ada orang yang memberi keterngan, Indra meminjam cangkul dari seseorang warga kampung. Cangkul itulah yang dipakai untuk menggali lubang kubur.

 

Berawal dari Pintu Terkunci dan Plafon Jebol

Mayat Nia memang telah ditemukan Minggu (8/9). Namun, tidak mudah mengendus jejak tersangka Indra. Jejaknya seolah lenyap di telan bumi. Namun, polisi terus bekerja keras. Berhari-hari. Menjelajah kawasan yang masih berhutan-hutan, berbukit, dam bersungai itu.

Banyak warga turut melacak. Kegeraman atas kesadisan tersangka serta melihat sosok Nia, seolah menjadi pemersatu. Warga dengan sukarela tergerak. Melaporkan setiap temuan atau kejadian yang mencurigakan. Foto dan ciri-ciri Indra yang sudah masuk DPO menyebar ke mana-mana.

Pada 16 September atau sepakan setelah kejadian, sebetulnya ada warga sempat melihat Indra. Lokasinya, di sebuah perkebunan, yang masih masuk kawasan kampung setempat. Dia mengenakan celana jeans dan pakaian hitam. Dikejar. Sayangnya, Indra cepat meloloskan diri. Setelah itu, sosok Indra lenyap kembali seolah hantu.

Baca juga:  Geger! Diduga Gangguan Jiwa, Kakak Adik di Kota Kediri Tewas Dibunuh Sang Ibu

Bak pepatah, siapa giat pasti dapat. Setelah berhari-hari dicari, Kamis (19/9) siang ada seorang warga mencurigai sebuah rumah di kawasan Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam. Di wilayah itu, hanya terdapat dua rumah saja. Bukan lazimnya sebuah perkampungan. Rumah itu kosong. Tidak dihuni pemiliknya yang disebut bersaudara. Adik-kakak. Keluarga keduanya merantau. Hanya sekali-kali pulang ke tempat itu. Tapi, ada warga yang mendapat tugas membersihkan rumah berdinding tembok tersebut.

Kecurigaan mulai muncul. Biasanya, pintu depan bisa dibuka dengan kunci yang dibawa warga pembersih rumah tersebut. Namun, hari itu tidak aneh.  Terkunci dari dalam. Kecurigaan lain, sempat terdengar pompa air kadang berbunyi. Padahal, rumah sedang kosong. Akhirnya, melapor ke polisi. Petugas cepat datang.

Dari video yang beredar, setiba di rumah, polisi sudah berupaya membuka pintu salah satu rumah kosong itu. Tidak bisa. Akhirnya, sebagian papan kayu pintu di bagian tengah terpaksa dijebol. Berhasil. Lalu, petugas membuka slot kunci pintu dalam. Kemudian masuk rumah. Beberapa anggota tampak menielsik ke kamar-kamar. Kosong.

Ada anggota yang melongok ke atas plafon. Tampak mencurigakan. Sebagian plafon seperti terbuka. Kuat dugaan ada orang di atas. Beberapa di antara mereka pun berteriak-teriak. ‘’Hai turun…turun kau…!’’ teriaknya berkali-kali. Bahkan, terdengar seperti letusan bunyi senapan peringatan. Di luar rumah, begitu cepat tampak orang berkerumun. Bukan hanya ratusan, mungkin ribuan. Tidak sedikit warga yang merekam situasi dengan memakai HP.

Tidak lama, petugas pun mengambil tangga. Untuk dapat naik ke atas plafon rumah kosong itu. Berhasil. Benar, orang yang dicari berhari-hari itu sembunyi di atas plafon. Petugas menyeret tersangka. Menuju ke mobil. Membawanya ke Mapolres Padang Pariaman. Dari video terdengar suara kegeraman dan teriakan warga. “Tahan… tahan!”

Baca juga:  Terungkap! Misteri Mayat Wanita dalam Karung, Terduga Pelaku Sembunyi di Rumah Ortu Pasuruan

Mereka sepertinya ingin memberikan pelajaran atau hukuman kepada tersangka. Namun, polisi bergegas membawa Indra ke mobil dan cepat meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).

Banyak warga terus memburu ke arah kendaraan yang membawa tersangka. Polisi terus mengamankan. Beruntung lolos. Kendati demikian, tidak sedikit warga yang belum puas. Meteka beramai-ramai mendatangi Mapolres Padang Pariaman. Mereka tampaknya penasaran atas penangkapan Indra. Kini, pemuda 28 tahun itu harus meringkuk di sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan tindakan biadabnya.

Melihat kronologi kejadiannya, Indra terancam hukuman berat. Penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati bila terbukti dilakukan berencana. Apalagi Indra seorang residivis. Namun, tentu saja kepastian dan perkembangan lebih lanjut, menunggu hasil pemeriksaan polisi. Termasuk apakah tindakan keji itu dilakukan sendiri atau bersama orang lain.

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir ketika diwawancarai awak media terlihat raut kelegaaanmya telah berhasil ungkap kasus yang banyak mendapatkan atensi luas tersebut. Namun, pihaknya masih akan terus melakukan pendalaman tentang perkara tersebut.

Faisol belum lama menjabat Kapolres Padang Pariaman. Alumnus Akpol 2005 itu baru mendapat amanah sebagai Kapolres di tanah Sumbar itu pada awal Januari 2024. Sebelumnya, ia sempat lama berdinas di Jatim. Beberapa di antaranya pernah menjabat Kasat Lantas Polres Gresik  (2013), Kasat Lantas Polres Bondowoso (2014), Kapolsek Kenjeran (2016), Kapolsek Asemrowo (2017), Wakpolres Pelabuhan Tanjung Perak (2018), dan  Wakapolres Madiun (2020). (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.