Menjadi Pahlawan saat Derby Jatim, Begini Kisah Andhika Ramadhani

Reporter: Prabangasta Restu Rendra
Editor: Lilis Dewi
oleh -128 Dilihat
Ilustrasi Instagram.com/cakdhik

KabarBaik.co- Andhika Ramadhani semringah karena berhasil memberikan kemenangan untuk Persebaya Surabaya di laga lawan Arema FC, Rabu (27/3) malam. Bahkan, ia sukses menepis penalti di laga tersebut.

Yan Victor menjadi pahlawan atas gol semata wayangnya pada menit ke-40 dalam pertandingan yang berlagsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali tersebut.

Namun, Andhika juga berkontribusi besar atas kemenangan Persebaya. Sebab ia berhasil menepis eksekusi penalti Dedik Setiawan.

Kemenangan Persebaya Surabaya atas Arema FC dengan skor tipis 1-0 tidak hanya menjadi catatan penting bagi tim.

Kemenengan tersebut juga menandai momen gemilang bagi salah satu pemainnya, Andhika Ramadhani.

Dalam pertandingan Rabu (27/3) malam, Andhika tidak hanya berperan sebagai penjaga gawang yang tangguh, tetapi juga layak diangkat sebagai Man of The Match berkat penampilan gemilangnya di lapangan hijau.

Hadiah penalti itu diberikan wasit untuk Singo Edan, julukan Arema. Sebab sang pengadil menganggap ada bola yang mengenai tangan pemain Persebaya di area terlarang.

Penjaga gawang asli didikan Persebaya. El Faza menjadi klub internal yang membina bakat Andhika. Pemain yang juga memiliki usaha warkop ini menjadi penjaga gawang yang ikut mengantar Persebaya U-20 juara Elite Pro Academy Liga 1 U-20 musim 2019.

Berikut biodata dari Andhika Ramadhani

Nama lengkap   : Andhika Ramadhani
Tanggal lahir     : 5 Januari 1999
Tempat lahir     : Surabaya, Indonesia
Tinggi                 : 184 cm
Posisi bermain : Goalkeeper

Di balik keberhasilan tersebut, tersimpan cerita perjuangan yang menginspirasi dari Andhika Ramadhani. Sebelum menjadi bagian dari tim senior Persebaya, Andhika telah menempuh perjalanan yang tidak mudah.

Dilahirkan sebagai anak yatim, Andhika harus membagi waktu antara karier sepak bola dan membantu ibunya menjalankan warung kopi keluarga.

Kisah Andhika dimulai dari kecil, ketika ia sudah ikut membantu ibunya di warung kopi. Beriringan dengan latihan sepak bola, Andhika menjalani rutinitas yang membutuhkan disiplin tinggi. Meski hidup dalam keterbatasan, Andhika tidak pernah kehilangan semangat untuk mengejar mimpinya menjadi pesepak bola profesional.

Perjuangan Andhika tidak berhenti sampai di situ. Meski bergabung dengan tim senior Persebaya, Andhika tetap menjaga warung kopi ibunya. Bahkan, ia tidak tinggal di apartemen bersama rekan-rekannya, karena ingin terus membantu ibunya yang tinggal sendiri. Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh setiap harinya, Andhika tetap konsisten dalam membantu ibunya.

Pada pertandingan melawan Arema FC, Andhika Ramadhani tidak hanya menjadi penjaga gawang yang tangguh, tetapi juga menjadi pahlawan bagi timnya. Dengan melakukan 10 penyelamatan gemilang dan satu penyelamatan krusial atas tendangan penalti lawan, Andhika membuktikan kemampuannya yang luar biasa di lapangan.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.