Mentan Amran: Deregulasi Kunci Percepatan Swasembada Gula Nasional

oleh -256 Dilihat
amran
Percepatan swasembada gula nasional memerlukan deregulasi berbagai kebijakan di sektor pertanian.

KabarBaik.co – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa percepatan swasembada gula nasional memerlukan deregulasi berbagai kebijakan di sektor pertanian. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Kerja bersama jajaran PTPN Grup di kantor PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Surabaya, Rabu (11/6).

Menurut Amran, banyak regulasi lama yang sudah tidak relevan dan menjadi hambatan bagi petani serta perusahaan negara seperti PTPN untuk bergerak cepat. “Kalau kita ingin swasembada gula dipercepat, deregulasi harus dilakukan sekarang. Regulasi yang menghambat harus dibongkar dan disederhanakan demi kepentingan negara dan petani,” tegasnya.

Amran juga menyoroti kerusakan lahan tebu nasional, yang mencapai 86 persen. Perbaikan lahan harus dilakukan secara menyeluruh dalam waktu maksimal tiga tahun. “Tidak ada pilihan lain kalau kita mau swasembada,” ujarnya. Untuk itu, Kementan telah menyusun strategi intensifikasi dan ekstensifikasi.

Intensifikasi mencakup penyediaan benih unggul, perbaikan irigasi, dan pengolahan tanah, sementara ekstensifikasi akan memperluas areal tanam hingga 200.000 hektare. “Presiden Prabowo sudah menyetujui anggaran Rp30–Rp40 triliun untuk mendukung perbaikan dan perluasan lahan tebu,” ungkapnya.

Selain itu, Amran menyoroti perlunya reformasi sistem kredit pertanian. Sistem akumulasi plafon pinjaman yang ada saat ini, menurutnya, justru menghambat produktivitas petani. “Seharusnya, jika petani lancar membayar kredit, mereka bisa meminjam lagi untuk meningkatkan produksi,” kata Amran.

Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, turut mendukung arahan Mentan dengan mengusung semangat kerja eksponensial. Dalam dua tahun terakhir, produksi gula SGN meningkat 30 persen dari 751 ribu ton menjadi 1 juta ton. Namun, Mahmudi mengakui target eksponensial yang diharapkan Mentan memerlukan upaya lebih besar.

SGN menargetkan produksi gula mencapai 4 juta ton pada 2026 dan 5 juta ton pada 2027. Untuk itu, Mahmudi memaparkan lima strategi utama, yakni Perbaikan Produktivitas–Meningkatkan komposisi lahan produktif hingga 86 persen dan memperbaiki varietas tebu, Peningkatan Rendemen–Optimalisasi varietas tebu dan pematangan lahan, Perbaikan Infrastruktur Karyawan–Alokasi dana Rp 25 miliar untuk memperbaiki 799 unit rumah karyawan, Penyediaan Bibit–Memenuhi kebutuhan 1,25–1,5 juta bibit tebu, Relaksasi Kredit–Usulan penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 6 persen menjadi 3 persen.

Namun, Mahmudi juga mengungkapkan kendala yang dihadapi, terutama terkait eksekusi 8.500 hektare lahan potensial yang terganjal regulasi dan biaya. Sebagai langkah konkret, Kementan bersama PTPN Grup akan mengirimkan surat permohonan deregulasi kepada kementerian terkait. “Swasembada gula bukan lagi mimpi, ini agenda nyata negara. Tidak ada waktu untuk disia-siakan,” tegas Amran.

Mahmudi menambahkan, keberhasilan ini memerlukan kolaborasi semua pihak. “Perusahaan ini milik kita semua. Amanah ini harus dijalankan dengan kerja keras, kerja cerdas, dan penuh integritas,” tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.