KabarBaik.co – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, secara resmi mengukuhkan Agripreneur Petani Muda binaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam sebuah seremoni di Lumajang, Jawa Timur. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun regenerasi petani tebu melalui pendekatan kewirausahaan berbasis teknologi dan digitalisasi.
Program Agripreneur Petani Muda, inisiatif SGN yang didukung oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, dirancang untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian sekaligus melibatkan generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian nasional.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa sektor pertanian, khususnya tebu, membutuhkan inovasi dari generasi muda untuk mewujudkan swasembada gula yang berkelanjutan.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan estafet pembangunan pertanian tetap berjalan, didukung generasi muda yang inovatif dan melek teknologi,” ujar Mentan Andi Amran, Sabtu (14/6).
Sebagai bagian dari program ini, para agripreneur muda dilibatkan dalam inkubator bisnis berbasis mini estate tebu, yang menjadi pusat pelatihan dan pengembangan usaha. Model mini estate ini telah diterapkan di lima kabupaten, yakni Pekalongan, Ngawi, Madiun, Kediri, dan Tulungagung, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan luas tanam dan produktivitas lahan.
Untuk mendukung ekosistem bisnis agripreneur muda, pemerintah bersama SGN meluncurkan penyaluran perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus secara digital melalui platform E-TERA. Platform ini mempermudah akses pembiayaan, pendataan, dan distribusi sarana produksi secara transparan dan efisien. Selain itu, disalurkan pula bantuan pupuk untuk mendukung kesiapan musim tanam.
Direktur Utama SGN, Mahmudi, menegaskan komitmen perusahaan untuk mencetak petani tebu masa depan yang profesional dan berdaya saing.
“Kami percaya masa depan industri gula nasional ada di tangan anak-anak muda ini. SGN akan terus menghadirkan program pemberdayaan yang terintegrasi dan berdampak nyata,” ujarnya.
Pengukuhan ini diharapkan memotivasi para agripreneur muda untuk aktif berperan dalam pembangunan pertanian modern berbasis data, digitalisasi, dan kolaborasi lintas sektor. Langkah ini juga sejalan dengan visi Indonesia menuju kedaulatan pangan dan energi berbasis bioindustri, dengan tebu sebagai salah satu komoditas strategis nasional.
