Mentan Lapor ke Presiden: Swasembada On Track, Peternakan Diperkuat, Serapan Gabah Dipacu

oleh -75 Dilihat
dc8211b9 dc47 47ed bd20 1a76d41d7d09
Mentan Andi Amran Sulaiman memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan sejumlah perkembangan penting sektor pertanian kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Kamis (20/11). Laporan tersebut mencakup capaian produksi beras, kesiapan menuju swasembada, penguatan sektor peternakan rakyat, hingga strategi penyerapan gabah dan pembangunan infrastruktur pangan nasional.

Mentan Amran menyampaikan bahwa Indonesia kini berada pada jalur yang kuat menuju swasembada beras. Target ini jauh lebih cepat dari rencana awal empat tahun, berkat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto melalui penyederhanaan regulasi, percepatan pembiayaan, serta langkah-langkah strategis yang diterapkan lintas kementerian.

“Kami laporkan tentang perkembangan pangan. Khusus untuk beras, insyaallah tanggal 31 Desember, kalau tidak ada aral melintang, 30 hari lebih, 40 hari ke depan, Indonesia swasembada pangan. Dari target 4 tahun, tapi kita capai insyaallah 1 tahun. Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga melaporkan rencana besar pemerintah untuk memperkuat peternakan rakyat melalui pembangunan pabrik pakan dan fasilitas produksi DOC pada 12 titik tahap pertama dan 18 titik pada tahap kedua. Program bernilai Rp20 triliun ini ditujukan untuk menjaga stabilitas harga pakan, vaksin, dan obat-obatan serta melindungi 3,7 juta peternak di seluruh Indonesia.

“Kami ingin membangun pabrik pakan, kami ingin memproduksi DOC untuk rakyat, agar harga pakan, harga vaksin nanti stabil, obat-obatan stabil untuk peternak seluruh Indonesia. Ini dibangun untuk peternak-peternak kecil, untuk mendukung, mensupport peternak-peternak kecil,” terangnya.

Untuk membangun ekosistem peternakan rakyat yang lebih baik, Mentan Amran menjelaskan bahwa pemerintah tengah mengkaji dan menyiapkan regulasi baru terkait harga jagung untuk pakan, harga penjualan telur, dan sebagainya.

“Kemudian kabar baik, kita siapkan HPP, HPP harus dijaga dengan baik. Jadi, harga pokok penjualan peternakan juga telur, kemudian ada nanti HET untuk pakan. Sehingga harga tidak jauh berfluktuasi,” jelasnya.

Di sektor perberasan, Mentan Amran memaparkan bahwa stok akhir tahun diperkirakan mencapai sekitar 3 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah. Untuk menjaga stabilitas stok dan memaksimalkan panen Februari 2026, pemerintah menyiapkan pembangunan Rice Milling Unit (RMU) dan penambahan gudang nasional dengan anggaran sebesar Rp5 triliun.

“Bapak Presiden sudah perintahkan agar persiapan menyerap gabah beras bulan Februari, ini tinggal 2 bulan, itu butuh gudang. Karena kita sudah sewa gudang kapasitas 1,2 juta ton di seluruh Indonesia, sehingga kita butuh tambahan gudang, karena gudang kita penuh,” ungkap Mentan Amran.

Ia menekankan bahwa pemerintah telah menghentikan impor beras dan mulai menurunkan kebutuhan impor jagung. Dengan tren produksi yang terus meningkat, Indonesia menargetkan tidak lagi mengimpor jagung mulai tahun depan.

“Sekarang ini produksi jagung, produksi beras, alhamdulillah baik, kita stop impor untuk beras. Dan mudah-mudahan jagung menyusul tahun ini, kita kurangi tahun depan, mudah-mudahan tidak ada impor lagi untuk jagung. Tapi beras kita akan pertahankan bila perlu tingkatkan, dan mudah-mudahan ke depan bisa ekspor,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.