Meriahnya Idul Adha di Dusun Mondoluko Banyuwangi dengan Tradisi Pencak Sumping

Reporter: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra
oleh -47 Dilihat
Tradisi Pencak Sumping di Dusun Mondoluko Banyuwangi

KabarBaik.co – Semarak Idul Adha di Kabupaten Banyuwangi tak hanya diwarnai dengan ibadah dan pemotongan hewan kurban. Di Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, tradisi Pencak Sumping turut memeriahkan suasana.

Setiap tahun, masyarakat Dusun Mondoluko menggelar atraksi Pencak Sumping bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Pencak Sumping merupakan seni bela diri tradisional yang tak hanya menampilkan ketangguhan fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan sejarah.

Para pendekar, yang biasa disebut dengan sebutan “pendekar sumping”, menampilkan berbagai jurus, mulai dari tangan kosong hingga menggunakan senjata pusaka. Gerakan mereka diiringi musik khas daerah dengan tempo rancak, semakin memeriahkan suasana.

Baca juga:  Innalillah, Belum Sempat Salurkan Hak, Warga Banyuwangi Meninggal di Bilik Suara

“Sumping merupakan makanan tradisional yang terbuat dari pisang berbalut adonan tepung yang dikukus, didaerah lain dikenal dengan nama kue Nagasari,” kata Rahayis.

Sumping menjadi suguhan kepada para tamu yang datang saat acara. Bahkan saat atraksi tanding dua pendekar silat, sumping juga digunakan untuk pengakuan kemenangan.

“Biasanya pendekar yang menang akan menyumpal mulut lawan yang kalah dengan kue sumping,” imbuh Rahayis.

Baca juga:  Libur Idul Adha, KAI Daop 9 Jember Kembali Jalankan KA Mutiara Timur

Selain sebagai hiburan, Pencak Sumping memiliki makna yang mendalam. Konon, tradisi ini lahir dari semangat para pejuang melawan penjajahan Belanda di masa lalu. Nama Dusun Mondoluko sendiri berasal dari peristiwa tersebut, dimana “modol” berarti koyak dan “luko” berarti terluka.

Tradisi Pencak Sumping tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai wadah untuk menjaga kelestarian budaya Banyuwangi. Generasi muda di Dusun Mondoluko turut dilibatkan dalam atraksi ini, sebagai bentuk pewarisan tradisi kepada generasi mendatang.

Selain pertunjukan Pencak Sumping, masyarakat Dusun Mondoluko juga menggelar tradisi “kenduri bersih desa” (ider bumi) yang bertepatan dengan Idul Adha. Ritual ini bertujuan untuk memohon doa keselamatan dan keberkahan bagi desa.

Baca juga:  Persiapan Dimatangkan, LPS Makin Siap Jadi Penyelenggara Program Penjamin Polis

Atrakasi Pencak Sumping di Dusun Mondoluko tak hanya dinikmati oleh masyarakat setempat. Para wisatawan juga kerap datang untuk menyaksikan tradisi unik ini. Dengan memadukan unsur seni bela diri, budaya, dan religi, Pencak Sumping menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi Banyuwangi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.