Minat Baca Gresik Masih Rendah, Plt Bupati Dorong Dinas Perpusatakaan Tingkatkan TGM Lampaui 75 Persen

oleh -324 Dilihat
8acd3e4f bb97 427a b4af 0455be52b425
Plt Bupati Gresik Asluchul Alif saat buka acara bedah buku dan meresmikan rumah baca digital. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Minat baca masyarakat Gresik dinilai masih jauh dari harapan. Plt Bupati Gresik Asluchul Alif menyampaikan bahwa Tingkat Gemar Membaca (TGM) di kabupaten Gresik masih di angka 67 persen.

Hal ini disampaikan dalam acara bedah buku dan peresmian rumah baca digital yang digelar dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2025 di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik, Senin (19/5).

“Ini memang tugas berat bagi Dinas Perpustakaan Kabupaten Gresik. Saya harap acara ini tidak hanya bersifat seremoni, tapi juga ada tindak lanjut ke depan untuk meningkatkan tingkat membaca di atas 75 persen,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Selain itu, Plt Bupati Gresik memberikan beberapa saran dan arahan yang cukup revolusioner kepada dinas perpustakaan. Salah satunya dengan memanfaatkan tempat perikanan terbengkalai di Bunder untuk bisa dipoles menjadi perpustakaan yang menarik minat para pemuda.

“Itu bisa dibikin instagramable dengan gaya vintage yang menarik perhatian anak-anak muda. Itu bisa juga bekerja sama dengan kampus-kampus yang ada di Gresik,” pungkasnya.

Acara yang merupakan bagian dari program kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Gresik itu dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari jajaran kepala OPD hingga pegiat literasi seperti penulis-penulis lokal.

Bedah buku dan peresmian rumah baca digital ini juga menjadi rangkaian penutup dari peringatan Hari Buku Nasional 2025 di Gresik, setelah sebelumnya digelar bazar buku di Wahana Ekspresi Pusponegoro.

Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, menegaskan pentingnya kesadaran literasi masyarakat. Ia menyatakan bahwa acara ini diharapkan mampu memfasilitasi akses buku berkualitas dan menjadi wadah yang mendukung perkembangan penulis lokal. “Tujuan dari acara ini adalah meningkatkan minat baca masyarakat Gresik,” tuturnya.

Dalam sesi bedah buku, salah satu karya yang mendapat perhatian adalah Sunan Giri Memimpin Walisongo karya Muhammad Muchlas. Buku tersebut diulas oleh Sujarwo, pustakawan dari Dinas Perpustakaan Provinsi Jawa Timur. Sujarwo menyoroti aspek teknis buku seperti ilustrasi sampul dan indeks kata yang belum lengkap.

Muchlas, sang penulis, menjelaskan bahwa buku ini lahir dari ketekunannya menelusuri naskah-naskah kuno yang selama ini dianggap sakral dan jarang disentuh. Ia menuturkan bahwa Sunan Giri bukan hanya tokoh spiritual, tapi juga pemimpin dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.

Setelah sesi bedah buku, Plt Bupati Gresik Asluchul Alif dan Sekda Gresik Achmad Washil meninjau deretan karya penulis lokal Gresik yang dipajang dalam acara tersebut. Sebuah gestur simbolis, tapi diharapkan tak berhenti di situ.

Tantangan membangun budaya literasi di Gresik masih besar. Namun semangat membangkitkan kembali gairah membaca dan mendekatkan buku kepada masyarakat, baik secara fisik maupun digital, dapat menjadi titik awal menuju peradaban yang lebih melek informasi. Seperti pesan Plt Bupati, tidak cukup dengan acara seremonial, perlu langkah nyata agar TGM Gresik tak lagi tertinggal.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.