KabarBaik – Kondisi sungai di Desa Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo, menjadi sorotan. Sungai yang terletak di dekat Pondok Pesantren Al Hamdaniyah Siwalanpanji Buduran itu penuh sampah.
Tumpukan sampah terlihat menghambat aliran air yang membuat sungai tampak kumuh dan kotor.
Dari pantauan KabarBaik.co di lokasi, sampah plastik, ranting, dan limbah rumah tangga terlihat mengendap. Tak hanya itu, tanaman air yang menjalar hingga ke tengah sungai turut memperparah kondisi. Sampah-sampah tersangkut di sela tanaman tersebut, sehingga membuat aliran air semakin tersumbat.
Pemandangan ini dikeluhkan warga sekitar. Ahmad Syahroni (25), warga asal Bluru Kidul, mengaku prihatin dengan kondisi sungai yang sudah tak sedap dipandang. Menurutnya, sungai seharusnya menjadi tempat yang bersih sekaligus habitat ikan untuk berkembang biak.
“Kalau seperti ini ekosistem jelas rusak. Sungai jadi tempat sampah, bukan lagi tempat kehidupan. Ini akibat orang buang sampah ngawur, sak enak e dewe,” ujar Syahroni saat memancing di lokasi sekitar kepada KabarBaik.co, Minggu (28/09).
Syahroni menambahkan kekumuhan sungai juga berdampak pada kenyamanan warga. Selain merusak ekosistem, bau tidak sedap kerap muncul dari tumpukan sampah yang menumpuk di aliran sungai.
Ia mengingatkan kondisi tersebut bisa berujung pada bencana banjir. Apalagi saat ini sudah memasuki peralihan musim kemarau ke penghujan.
“Kalau tetap seperti ini jangan salahkan dinas terkait kalau nanti banjir,” katanya.
Menurutnya, persoalan sampah di sungai bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah. Kesadaran masyarakat memegang peranan penting agar sungai tetap terjaga kebersihannya.
“Biasanya orang itu gampang menyalahkan dinas. Padahal yang salah mereka sendiri, masih suka buang sampah sembarangan. Kalau warga sadar, sungai bisa bersih tanpa menunggu dinas turun tangan,” imbuhnya.
Sejumlah warga berharap ada aksi nyata dari masyarakat maupun pemerintah desa. Pembersihan rutin, sosialisasi kesadaran lingkungan, hingga sanksi bagi pembuang sampah sembarangan dinilai bisa menjadi solusi awal.
Sementara itu, kondisi sungai yang tercemar ini menjadi peringatan serius. Tanpa adanya kerja sama antara warga dan pemerintah, potensi banjir dan rusaknya ekosistem sungai di Sidoarjo dikhawatirkan akan terus berulang. (*)






