Misteri Kamar 105: Kematian Diplomat Kemenlu RI Arya Daru karena Sakit, Bunuh Diri atau Pembunuhan?

oleh -5903 Dilihat
ARYA DARU LAGI
Arya Daru Pangayunan senasa hidup (kiri) dan istri. (Foto IST)

KabarBaik.co – Mendung duka berpayung di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Hingga kini, Rabu (9/7), kematian diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayungan masih menyimpan gelap. Arya, yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, menyisakan banyak tanda tanya dan menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Sejauh ini, pihak kepolisian masih terus bekerja keras mengumpulkan bukti, meminta keterangan saksi, dan menunggu hasil autopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematian Arya.

Arya ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya nomor 105, Selasa (8/7), sekitar pukul 08.30 WIB. Jasad korban dalam posisi telentang di ranjang. Kepala terlilit lakban seperti mumi, dan tubuh berselimut menambah pelik dugaan awal. Anehnya, pintu kamar kos disebut terkunci dari dalam. Ini menimbulkan spekulasi-spekulasi: apakah ini merupakan kasus bunuh diri atau pembunuhan yang rapi?

Arya, putra asli Sleman, Yogyakarta, lahir 39 tahun lalu. Ia merupakan lulusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2005. Menantu seorang guru besar UGM dan dikenal sebagai sosok yang cerdas serta memiliki rekam jejak yang baik. Sebelum berpulang, Arya telah menjabat sebagai PNS di Kemenlu sejak tahun 2014. Pernah bertugas di sejumlah KBRI.

Sebagai diplomat, saat ini Arya mengemban tugas di bidang perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI). Kabarnya, ia sempat terlibat dalam penanganan kasus judi online yang melibatkan WNI di Kamboja. Rencananya, Arya akan segera bertolak ke Helsinki, Finlandia, pada akhir Juli ini untuk menjalankan tugas baru. Ia meninggalkan dua orang anak yang kini diselimuti duka mendalam.

Tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Menteng telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa temuan di lokasi justru seolah kian mengaburkan penyebab pasti kematiannya. Tidak ada barang-barang pribadi Arya yang hilang, termasuk barang berharga. Fakta ini tentu jauh dari dugaan perampokan. Di kamar kosnya, ditemukan obat-obatan ringan seperti obat sakit kepala dan lambung, yang mungkin mengindikasikan bahwa Arya sedang dalam kondisi kurang fit.

Tempat kos Arya sendiri tergolong mewah dan berada di kompleks elite dengan pengamanan ketat. Kompleks ini dilengkapi CCTV dan pintu kos memiliki sistem dobel—pintu utama dan pintu kamar—yang menambah keanehan jika memang ada pihak lain yang terlibat.

Pengakuan sejumlah rekannya warganet di medsos, Arya dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka menolong. Akun Instagram pribadinya kini dipenuhi ucapan duka. Beberapa unggahan Arya sebelum meninggal antara lain seputar aktivitasnya saat di pesawat, kuliner, fotografi, dan menyelam (diving), menunjukkan sisi lain yang beragam.

Unggahan terakhir Arya di Instagram pada 5 Juni 2025 menampilkan mobil Suzuki Ertiga putih SS AT 2019 dengan caption “SOLD”. Diduga kuat, penjualan mobil ini dilakukan untuk persiapan tugasnya di Helsinki. Hal ini boleh jadi menunjukkan bahwa Arya memiliki rencana masa depan yang jelas, sehingga dugaan bunuh diri terasa janggal bagi sebagian pihak.

Yang pasti, saat ini publik, terutama keluarga dan rekan-rekan Arya, sangat menantikan hasil penyelidikan kepolisian. Hasil autopsi yang akan dilakukan oleh tim forensik diharapkan dapat memberikan petunjuk krusial mengenai penyebab pasti kematian Arya. Apakah karena kekerasan, kondisi medis tertentu, atau faktor lainnya. Tinggal tunggu waktu dan hasil penyelidikan yang akan menjawabnya.

Sementara itu, Kapolsek Metro Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan bahwa hingga kini belum ada keterangan saksi yang mengarah pada keberadaan orang mencurigakan di sekitar korban sebelum ditemukan meninggal dunia. ‘’Kita memang belum lakukan pemeriksaan menyeluruh, baru sebatas pengambilan keterangan awal di TKP (tempat kejadian perkara),” ujarnya kepada awak media, Rabu (9/7).

Dari hasil pemeriksaan sementara, rekan kerja dan penjaga kos menyampaikan bahwa Arya dikenal menjalani rutinitas harian yang cukup stabil. “Rutinitas beliau itu dari kos ke kantor, lalu balik ke kos lagi. Informasi dari teman sekantor dan penjaga kos juga konsisten, pagi ke kantor, lalu pulang, makan, dan istirahat.” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: F. Noval
Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.