KabarBaik.co- Bagi petani Jawa kuno, bulan purnama bukan hanya indah dipandang, tetapi juga jadi penentu waktu bertanam. Namun khusus di malam purnama ke-13 menurut kalender Jawa, banyak petani percaya bahwa menanam tanaman apapun justru akan berakhir gagal panen atau terserang hama misterius.
Dalam kepercayaan masyarakat agraris, malam purnama ke-13 dikenal dengan sebutan Purnama Lingsir, yaitu fase di mana energi bumi dikatakan sedang berubah arah. Konon, malam ini dipercaya sebagai waktu perpindahan makhluk halus penjaga tanah ke alam lain.
Petani tua percaya bahwa bila seseorang menanam benih di malam ini, akarnya akan ditarik ke bawah tanah oleh makhluk halus, dan tanaman tidak akan tumbuh. Bahkan ada cerita dari desa di lereng Gunung Lawu, di mana sawah yang ditanami pada malam tersebut mengalami keganjilan: batang padinya membusuk, padahal tidak ada hujan, dan tikus-tikus tidak mendekat sama sekali.
Ritual adat kemudian dilakukan: membakar kemenyan dan menabur beras kuning di keempat sudut sawah. Setelahnya, ladang pun kembali subur.
Meskipun tak semua percaya pada mitos Purnama Lingsir, larangan menanam pada malam purnama ke-13 tetap menjadi tradisi yang dijaga. Kepercayaan seperti ini menunjukkan betapa masyarakat Jawa hidup selaras dengan alam dan mempercayai adanya keseimbangan antara yang kasat mata dan tak terlihat.