KabarBaik.co- Di berbagai pelosok Nusantara, keberadaan sumur tua sering kali dianggap sakral sekaligus menakutkan. Tak hanya sebagai sumber air, sumur-sumur tersebut dipercaya menjadi tempat bersemayam makhluk halus, terutama jika dibiarkan tak terurus. Mitos tentang hantu penunggu sumur telah menjadi bagian dari cerita turun-temurun yang masih dipercaya hingga kini.
Hantu Sumur:
1. Asal-Usul Mitos
Mitos ini berakar dari kepercayaan Jawa kuno yang menyebut bahwa tempat-tempat gelap dan lembap seperti sumur adalah hunian favorit makhluk halus. Salah satu kisah paling terkenal datang dari daerah Wonosobo, Jawa Tengah, tentang hantu perempuan berambut panjang yang menghuni sumur tua di belakang rumah kosong.
Konon, perempuan tersebut dulunya adalah istri muda seorang juragan kaya yang dibunuh dan jasadnya dibuang ke dalam sumur agar tidak diketahui keluarga utama. Sejak itu, sumur itu tidak pernah lagi digunakan warga karena sering terdengar tangisan lirih dari dasar sumur saat malam Jumat Kliwon.
2. Tanda-Tanda Kehadiran
Masyarakat percaya bahwa tanda sumur dihuni makhluk halus bisa dikenali lewat kejadian-kejadian aneh seperti:
- Air yang tiba-tiba menjadi keruh atau berdarah,
- Bau anyir tak beralasan,
- Suara seperti benda jatuh ke dalam sumur,
- Bayangan atau pantulan wajah aneh saat melihat ke dalam air.
Beberapa warga yang nekat mengambil air dari sumur itu untuk memasak, mengaku merasa mual dan makanan yang dimasak menjadi basi lebih cepat dari biasanya.
3. Larangan dan Ritual
Sumur yang diyakini dihuni makhluk halus biasanya diberi penanda seperti ikat kain mori putih atau diberi sesajen saat malam-malam tertentu. Dalam budaya Jawa, disebutkan bahwa tidak boleh membuang air panas atau benda kotor ke dalam sumur karena bisa mengganggu penunggunya.
Untuk meredam keangkeran sumur, para tetua desa biasa melakukan ritual ruwatan atau bersih sumur menggunakan bunga tujuh rupa, dupa, dan doa-doa khusus.
Mitos hantu sumur mengajarkan kita bahwa tempat-tempat yang terkesan sepele sekalipun bisa menjadi simbol dari trauma, rahasia, atau warisan budaya spiritual masyarakat. Percaya atau tidak, kisah-kisah ini memperkuat ikatan kita terhadap nilai-nilai lokal dan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan tak kasat mata.