KabarBaik.co- Gunung Lawu adalah salah satu gunungapi aktif yang ada di Pulau Jawa yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi Gunung Lawu berada di perbatasan Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, dengan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur. Gunung Lawu memiliki ketinggian sekitar 3.265 meter di atas permukaan laut (m dpl), yang membuatnya masuk ke jajaran tujuh gunung tertinggi di Pulau Jawa atau 7 Summit of Java. Sebagai salah satu gunung yang menjadi tujuan wisata maupun pendakian, gunung ini tak hanya memiliki pemandangan alam yang menakjubkan.
Gunung lawu masuk dalam salah satu gunung terhoror yang ada di Indonesia. Banyak mitos mitos yang berseliweran di telinga para pendaki tentang gunung ini. Ada beberapa mitos yang sering popular dikalangan pendaki contohnya Pasar setan, Burung Kyai Jalak, Berperilaku sopan , Larangan memakai baju hijau,Mitos Sendang Drajat , Diikuti penunggu , Aktivitas spiritual gunung lawu. Dan ada lagi yang tak kalah terkenal mitosnya adalah ketika orang Bojonegoro – Cepu dilarang naik kegunung lawu.
Masyarakat sekitar masih percaya dengan mitos itu. Mitos mengenai warga Cepu yang dilarang mendaki Gunung Lawu ternyata karena sumpah yang dikeluarkan Prabu Brawijaya V. Mitos ini lahir ketika Prabu Brawijaya V ini mengasingkan diri akibat kejaran pasukan pimpinan Adipati Cepu. Isi sumpahnya jika ada orang yang berasal dari daerah Cepu atau keturunan langsung dari Adipati Cepu mendaki gunung lawu, maka ia akan celaka, oleh karena itulah orang dari daerah Cepu ada yang masih takut naik ke gunung lawu.
Cerita ini menjadi salah satu bagian dari buku ‘Cerita Rakyat Jawa Timur’ yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1981. Cerita tersebut berjudul “Dongeng Puncak Lawu” hal: 71-75.
Mitos warga Cepu yang dilarang naik ke Gunung Lawu, santer diperbincangkan. Jika mitos larangan ini dilanggar dipercaya akan memberikan musibah. Cerita ini terus diwariskan secara turun temurun ke generasi ke generasi.
Kepala Dusun Cemoro Sewu, Desa Sarangan, Magetan, juga membenarkan adanya mitos ini. Dirinya menyebut lahirnya mitos ini terkait hilangnya raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V. Prabu Brawijaya V pada tahun 1400 Masehi pernah beradu kesaktian dengan pimpinan pasukan dari Bojonegoro dan Cepu. Namun, pimpinan dari dua wilayah tersebut kalah dan tumbang.
Selain banyak mitos tapi gunung lawu menyajikan banyak pemandangan-pemandangan yang memanjakan mata. Dan dapat membayar rasa capek anda. Jika kalian mau mendaki lawu, ada beberapa pilihan untuk mendaki, ada cemara kandang,cemara sewu , singolangu , dan candi cetho. Dilawu juga ada yang iconic yaitu warung mbok yem yang mempunyai julukan warung diatas awan.
Apakah kalian minat untuk mendaki gunung lawu?