Momentum Hari Kesehatan Nasional, Banyuwangi Gelar Skrining TBC Serentak di 25 Kecamatan

oleh -72 Dilihat
IMG 20251112 WA0003
Skrining TBC di Puskesmas Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi

KabarBaik.co – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar skrining penyakit tuberkulosis (TBC) secara serentak di seluruh puskesmas di 25 kecamatan, Selasa (12/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya masif pemerintah daerah dalam menekan penyebaran TBC yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah pusat.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa momentum Hari Kesehatan Nasional menjadi kesempatan untuk memperkuat deteksi dini terhadap penyakit menular, khususnya TBC yang masih menjadi perhatian serius pemerintah.

“Hari ini secara serentak di semua puskesmas, di 25 kecamatan, dilakukan pelayanan kesehatan terutama skrining TBC. Tahun ini memang ada peningkatan kasus, sehingga tema kita adalah memperluas skrining agar semakin banyak masyarakat yang terdeteksi dan segera ditangani,” kata Bupati Ipuk saat meninjau skrining di Puskesmas Mojopanggung.

Ipuk mengatakan dalam pencegahan TBC tidak hanya mengandalkan tenaga medis. Namun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kesehatan juga menjadi hal penting.

Selain persoalan TBC pada momentum HKN ini ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya. Seperti Persoalan gizi, kebiasaan merokok, dan sanitasi lingkungan.

“Masalah merokok dan sanitasi masih jadi PR kita. Butuh kesadaran bersama agar sumber-sumber penyakit bisa kita perbaiki. Kalau masyarakat sehat, biaya kesehatan bisa ditekan untuk kebutuhan lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan saat ini ada 2.500 warga yang terkonfirmasi positif TBC dan sekitar 23.000 suspek atau kontak erat yang sedang dalam proses skrining.

Peningkatan jumlah kasus TBC, kata Amir, bukan semata karena lonjakan penularan, melainkan hasil dari perluasan penemuan kasus aktif (active case finding) yang dilakukan di seluruh wilayah.

“Jadi kenapa meningkat karena memang upaya penemuan terus kami perluas. Dalam upaya ini kami dibantu tim dari Kementerian Kesehatan,” jelas Amir.

Amir mengurai kasus TBC terbanyak di Banyuwangi berada di Kecamatan Banyuwangi, Muncar, dan Kalipuro. Dari total pasien, terdapat 363 anak yang terkonfirmasi positif akibat tertular dari anggota keluarga.

“Hingga kini di Banyuwangi belum ditemukan kasus kematian murni akibat TBC. Sebelumnya sempat ada pasien meninggal namun bukan karena TBC murnu tapi karena komplikasi HIV,” ujarnya.

Ia menambahkan, penanganan TBC dilakukan melalui tiga strategi. Pertama penemuan, pencegahan, dan pengobatan. Untuk pencegahan strateginya difokuskan pada perbaikan sanitasi, ventilasi udara, serta paparan sinar matahari di rumah.

“Penyakit TBC disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang mudah menular di lingkungan lembab dan minim sirkulasi udara. Jadi kami dorong masyarakat membuka ventilasi, biar sinar matahari pagi masuk, karena sinar ultraviolet bisa membunuh kuman TBC,” terangnya.

Dalam proses pengobatan, lanjut Amir, pasien harus menjalani terapi selama enam bulan penuh tanpa jeda. Karena itu, seluruh kader posyandu yang berjumlah 11.684 orang dilibatkan untuk menjadi Pengawas Minum Obat (PMO).

“Kalau pasien berhenti di tengah jalan, dia bisa mengalami resistensi obat. Untuk itu kami minta dukungan keluarga agar pasien disiplin minum obat. Kalau sudah resisten penangannya semakin lama dan akan dirujuk ke RSUD Blambangan,” katanya.

Plt Direktur RSUD Blambangan, dr. Siti Asiyah Anggraeni saat ini ada seratus lebih pasien TB resisten obat atau TB MDR. yang dirawat. Pasien dalam kondisi demikian mendapat perhatian serius agar kondisinya bisa membaik.

“Kunci keberhasilan pengobatan adalah kedisiplinan pasien. Kadang pasien merasa sudah sehat lalu berhenti minum obat, bahkan ada yang sembunyikan kapsulnya. Padahal kalau putus, akan lebih sulit disembuhkan. Kalau sudah TB MDR petugas akan memantau agar pasien disiplin. Jadi pasien harus minum obatnya di depan pengawas,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.