KabarBaik.co – KH Anwar Zahid memberikan tausiyah kepada ribuan jamaah di Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Muhammad Albarra (Gus Barra) turut mendampingi kyai yang terkenal dengan jokes ‘Qulhu ae Lek’ tersebut.
Dalam tausiyahnya, KH Anwar Zahid membahas peran orang tua dalam memberi keteladanan pada anaknya. Menurutnya, orang tua seharusnya tidak sebatas mendidik anaknya dalam ucapan, melainkan juga pada sikap maupun prilaku keseharian.
”Berikan contoh, bukan hanya sekadar menyebut contoh. Kasih tuntunan, tak perlu banyak tuntutan,” ucap KH Anwar Zahid dalam tausiyahnya di Mojoanyar.
Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syafiiyah Bojonegoro ini menjelaskan tentang peran ibu terhadap anaknya. Sebagai orang yang mengandung dengan ikhlas dan menyusui sampai tuntas, peran ibu sebagai guru juga mendidik dengan cerdas agar menjadi generasi berkualitas.
”Maka dari itulah kewajiban anak untuk berbakti pada sosok ibu tiga kali lipat dibanding berbakti pada ayahnya.” Imbuh KH Anwar Zahid.
Ribuan jamaah yang hadir sangat antusias. Mereka juga tak beranjak dari tempat acara hingga purna tausiyah dai kondang tersebut. Abah Anza -sapaan akrab KH Anwar Zahid- pun mendoakan suksesnya Gus Barra dalam pencalonannya sebagai bupati Mojokerto pada Pilkada 2024.
“Saya kenal Gus Barra sudah lama, beliau trah santri tulen, cucu pendiri NU, abahnya ulama kharismatik. Mari berdoa sama-sama agar Gus Barra jadi bupati Mojokerto untuk kemaslahatan masyarakat,” harapnya.
Selain memberikan doa secara langsung, Abah Anza juga mengajak beberapa anak yang hadir dalam acara tersebut untuk turut mendoakan Gus Barra agar sukses menjadi bupati Monokerto. Doa tersebut berlangsung khidmat dan penuh harapan, mencerminkan dukungan kuat dari masyarakat santri dan tokoh agama terhadap Gus Barra.
Sementara itu, Gus Barra mengatakan, acara keagamaan seperti ini sebagai salah satu pembangunan spiritual bagi masyarakat. Dia berterima kasih kepada penyelenggara acara.
”Ke depan insya Allah Kabupaten Mojokerto, kami ingin pembangunan dunianya dapat, akhiratnya juga dapat, dengan terus lebih intens menggelar acara keagamaan masyarakat seperti tausiyah dan sholawatan,” tandas Gus Barra. (*)
