KabarBaik.co- Harga minyak goreng bersubsidi MinyaKita di pasaran tidak kunjung terkendali. Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum berdaya mengendalikannya. Meroketnya harga MinyaKita tersebut tentu saja dikeluhkan masyarakat luas. Termasuk para pelaku UMKM yang menggunakan MinyaKita sebagai bahan.
Berdasarkan data, Bulog memperoleh pasokan MinyaKita dari produsen dengan harga Rp 13.500 per liter. Kemudian, didistribusikan ke pengecer dengan harga Rp 14.500 per liter. Harga eceran tertinggi yang ditetapkan untuk konsumen Rp 15.700 per liter. Namun, harga MinyaKita di pasaran, melambung hingga Rp 17.200 per liter.
Kondisi itupun memantik kritik Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra, Mulan Jameela. Istri Ahmad Dhani itu mempertanyakan sikap Kemendag. Tidak hanya Minyakita, Mulan juga menyinggung soal lonjakan harga bahan pokok (bapok) lainnya. Di antaranya, harga cabai rawit yang dilaporkan Rp 81.700 per kilogram, namun kenyataan di pasaran bisa mencapai Rp 120.000 per kilogram.
Kemudian, harga bawang putih dan bawang merah juga mengalami lonjakan yang signifikan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) itu, Mulan juga menceritakan pengalaman masyarakat di daerah pemilihannya. ‘’Banyak istri yang mengeluh karena uang belanja yang diberikan oleh suami tidak cukup untuk membeli bahan pangan,’’ ungkapnya.
Pernyataan senada disampaikan Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP Sadarestu. Dia mengkritik kenaikan harga pangan di masa Ramadaan dan menjelang Lebaran yang sudah menjadi hal biasa setiap tahun. Dia berharap pemerintah dapat menemukan solusi konkret agar lonjakan harga tersebut tidak terus berulang.
‘’Pemerintah harusnya dapat mengantisipasi masalah ini, dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat,’’ ujarnya. (*)






