Olah Sampah Rumah Tanggah, Desa Randupitu Pasuruan Hasilkan Cuan Puluhan Juta Setiap Bulan

oleh -653 Dilihat
7e6623ce 2bee 4d47 a6c8 ac68374162dc
Proses pemilahan sampah. (Foto: Zia Ulhaq)

KabarBaik.co – Masalah sampah hingga kini hampir sulit diselesaikan dan menjadi persolan setiap hari. Berton-ton datang dari rumah tangga, industri dan lingkungan sekitar.

Namun berbeda dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang dapat menjadikan persoalan itu menjadi cuan puluhan juta setiap bulannya.

Ide ini berawal dari sekelompok anak muda yang menginginkan desanya bersih dari segala sampah, dengan membuat komunitas Pemuda Peduli Sampah (Pempes) berhasil mengolah sampah rumah tangga setiap hari kurang lebih 12 ton dari 2.000 rumah tangga.

Sampah yang diambil dari rumah tangga oleh petugas selanjutnya ditampung dalam pengolahan sampah yang ada, antara sampah plastik dan organik nantinya dibedakan dengan menggunakan mesin conveyor.

Untuk sampah organik dijadikan kompos untuk media tanam yang diberikan secara gratis kepada warga, sedangkan sampah plastik dan kardus yang memiliki nilai jual akan dijual kepada pengepul.

Adapun sisa sampah plastik yang tidak dapat dijual ke pengepul namun masih memiliki nilai jual meskipun tidak mahal, sampah tersebut dijual ke pabrik-pabrik yang ada di sekitar desa tersebut untuk dijadikan bahan bakar pengganti batubara dengan nama RDF (Refuse Derived Fuel).

Kepala Desa Muhammad Fuad menyampaikan, usaha pengolahan sampah yang didirikan oleh sekelompok pemuda ini sejak 2017 lalu, dan semakin berkembang dan menghasilkan pendapatan asli desa cukup besar setiap bulannya.

“Pempes ini berdiri sejak 2017 berawal permasalahan sampah di desa, berhasil dikelola dan menghasilkan pundi-pundi pendapatan desa,” kata Fuad, Selasa (13/8) siang.

Fuad juga menambahkan dengan adanya pengolahan sampah desa dapat dijadikan lapangan pekerjaan bagi warga yang tidak memiliki pekerjaan dan dapat membantu perekonomian keluarganya.

“Belasan warga yang kerja di pengolahan sampah desa, mereka tercukupi untuk kebutuhan keluarga meskipun yang diberikan tidak sebesar perusahaan setiap bulannya,” ucap Fuad.

Hasil dari pengolahan sampah rumah tangga yang dikelola desa juga menjadi pelopor pembangunan infrastruktur yang bisa dirasakan oleh seluruh warga.

Dengan memiliki pendapatan desa secara mandiri dapat dijadikan contoh desa-desa lain, untuk bisa mengolah sampah rumah tangga dan terbuka untuk belajar bersama.

“Pemerintah desa saat ini sudah memiliki penghasilan sendiri yang bisa dinikmati bersama masyarakat, dan terbuka untuk belajar dalam pengolahan sampah desa lain,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Zia Ulhaq
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.