KabarBaik.co – Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik mengakui keterbatasan fasilitas penunjang di Terminal atau Kantong Parkir Ngawen, Kecamatan Sidayu, menjadi kendala dalam mengoptimalkan fungsi kawasan tersebut. Tempat parkir yang difungsikan sebagai titik singgah truk saat jam larangan operasional belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dasar para sopir.
Kepala Bidang Tata Kelola Prasarana (TKPP) Dishub Gresik Femmy Husada, menyebutkan bahwa sebagian besar lantai parkir di Ngawen masih belum tertutup paving. Keterbatasan anggaran, menurutnya, menjadi kendala utama dalam melengkapi fasilitas yang seharusnya tersedia.
“Kami akui fasilitas yang ada saat ini masih belum memadai dan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan sopir,” ujarnya, Senin (22/9).
Femmy menuturkan, Terminal Ngawen difungsikan sebagai tempat singgah sementara jenis truk berat, kontainer, truk tronton, truk muatan berat galian C/batu-bara. Namun, kebanyakan sopir enggan berhenti saat jam larangan operasional yaitu pada pagi dan sore hari, karena waktu tersebut bertepatan dengan jam krusial untuk mengejar rit perjalanan.
“Mayoritas truk yang singgah adalah muatan galian C, dan kelompok sopir inilah yang paling sulit diatur karena harus mengejar target muatan,” katanya.
Saat ini, fasilitas dasar seperti toilet dan sumber air bersih memang sudah ada, tetapi jumlah dan kualitasnya belum mencukupi. Fasilitas lain yang dianggap penting, seperti pujasera, tempat ibadah, area istirahat, hingga akses internet, juga belum terealisasi.
Femmy menekankan, fasilitas penunjang bukan sekadar pelengkap, melainkan faktor penting untuk mendorong kepatuhan sopir terhadap aturan jam larangan. “Jika tersedia pujasera, sopir bisa memenuhi kebutuhan makan dan minum. Ditambah dengan tempat ibadah dan toilet sederhana yang layak, kami yakin tingkat kepatuhan akan meningkat,” ujarnya.
Dengan kondisi terbatas seperti sekarang, Dishub menilai efektivitas Kantong Parkir Ngawen dalam mendukung kebijakan larangan operasional kendaraan angkutan barang belum berjalan maksimal. Karena itu, penambahan dan perbaikan fasilitas penunjang dinilai mendesak agar fungsi terminal benar-benar optimal.
“Kami menekankan perlunya penambahan dan perbaikan fasilitas penunjang agar fungsi terminal dapat berjalan optimal sesuai tujuan,” tandasnya. (*)