KabarBaik.co – Keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional pada Mei 2025 tetap terjaga meski menghadapi tantangan global dan domestik. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level optimis sebesar 117,5.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, melalui keterangan resmi Humas BI Jawa Timur, menyatakan bahwa meskipun IKK mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, tingkat optimisme konsumen masih cukup kuat.
“IKK Mei 2025 masih berada di atas ambang batas optimis (>100), yang menunjukkan persepsi positif konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi masa depan,” ujar Ramdan, Jumat (13/6).
IKK terdiri atas dua komponen utama: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Pada Mei 2025, IKE tercatat sebesar 106,0, menurun dari 113,7 pada April 2025. Penurunan ini disebabkan oleh pandangan konsumen yang melemah terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja.
Sementara itu, IEK tetap berada di level solid meski mengalami koreksi tipis dari 129,8 menjadi 129,0. Indeks ini menggambarkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang, termasuk pendapatan rumah tangga, kegiatan usaha, dan prospek lapangan kerja.
“Stabilnya IEK menunjukkan bahwa optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah tetap tinggi, meski ada tekanan jangka pendek,” tambah Ramdan.
Bank Indonesia menilai, terjaganya optimisme konsumen menjadi sinyal penting bagi pengambil kebijakan dan pelaku usaha. Hal ini mencerminkan daya beli masyarakat yang tetap kuat, sehingga mendukung kesinambungan pemulihan ekonomi nasional.
Survei Konsumen Bank Indonesia dilakukan setiap bulan di 18 kota besar di Indonesia. Indeks ini merepresentasikan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memantau perkembangan ekonomi sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
