KabarBaik.co – Ancaman penutupan menghantui sejumlah pabrik tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil langkah tegas setelah menemukan fakta bahwa sejumlah pengusaha masih membakar limbah plastik sebagai bahan bakar produksi.
Deputi Penegakan Hukum KLHK, Irjen Pol Rizal Irawan, menyampaikan bahwa peringatan dan pembinaan sudah dilakukan. Namun karena terus diabaikan, pemerintah kini mengerahkan upaya penegakan hukum langsung di lapangan. “Kualitas udara di sekitar pabrik sudah masuk kategori tidak sehat,” ucapnya saat berada di balai Desa Tropodo, Kecamatan Krian.
Menurut Rizal, hasil pemantauan menunjukkan kadar total partikulat dan karbon monoksida di wilayah tersebut telah jauh melebihi ambang batas. Kondisi ini disebut sangat membahayakan kesehatan warga sekitar. “Mulai hari ini, kami terapkan Pasal 98 UU Lingkungan Hidup, ini bukan lagi kelalaian, tapi kesengajaan mencemari lingkungan,” tegasnya.
KLHK juga menargetkan pihak-pihak lain yang terlibat dalam rantai pencemaran, termasuk para pemasok limbah plastik ke pabrik tahu. “Polresta Sidoarjo sudah menunjukkan komitmennya, penutupan operasional pabrik nakal akan segera dilakukan,” katanya.
“Kami berharap para pemilik pabrik bisa saling mengingatkan dan menjaga komitmen bersama, jika kemudian masih ditemukan pelanggaran, maka proses hukum akan segera dijalankan,” imbuhnya.
Langkah tegas ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak hadir langsung di lokasi untuk menyampaikan solusi kepada para pengusaha tahu agar beralih ke energi bersih.
“Kami dari pemerintah tengah berusaha keras untuk merencanakan pembangunan jaringan pipa gas yang akan langsung terhubung ke lokasi pabrik-pabrik tahu, agar pelaku usaha bisa beralih ke energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” jelas Emil.
Emil menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin kasus ini terus berlarut tanpa penyelesaian konkret. “Kami ingin mengawal pembenahan agar pelanggaran seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Dukungan konkret datang dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Bupati Subandi menyatakan siap memfasilitasi pengusaha tahu Tropodo agar bisa beralih ke energi ramah lingkungan, salah satunya lewat subsidi biaya pemasangan jaringan gas.
“Kami paham kondisi UMKM, karena itu kami akan bantu biaya pemasangan agar operasional tetap jalan, tapi dengan energi yang aman bagi lingkungan,” pungkasnya. (*)