Palasik: Legenda Menyeramkan tentang Pencuri Nyawa Bayi

oleh -125 Dilihat
palasik
Foto Pinterest

KabarBaik.co- Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat dan mitos yang berkembang di masyarakat, termasuk di Sumatra Barat. Selain terkenal dengan keindahan alam dan kulinernya, daerah ini juga menyimpan berbagai kisah mistis yang telah dipercaya secara turun-temurun. Salah satu mitos yang masih melekat dalam budaya Minangkabau adalah legenda tentang palasik—makhluk gaib yang dipercaya dapat mengancam nyawa janin dan bayi dengan ilmu hitam. Kepercayaan ini telah menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat dan terus diceritakan dari generasi ke generasi.

Asal-usul dan Kepercayaan tentang Palasik

Kepercayaan tentang palasik telah berkembang lama dalam budaya Minangkabau. Banyak masyarakat setempat meyakini bahwa palasik adalah individu yang memiliki ilmu hitam, baik laki-laki maupun perempuan, demi mendapatkan keuntungan tertentu, seperti kekayaan, umur panjang, atau status sosial. Setiap daerah di Sumatra Barat memiliki versi cerita yang sedikit berbeda mengenai palasik. Di Pasaman Barat, misalnya, makhluk ini dikenal dengan sebutan ubilih atau bilih.

kabarbaik lebaran

Wujud Palasik dan Makhluk Sejenis di Indonesia

Ubilih di Pasaman Barat hanya menampakkan wujud aslinya pada malam hari, sementara di siang hari mereka berbaur dengan masyarakat layaknya manusia biasa. Saat malam tiba, mereka berubah menjadi sosok menyeramkan yang hanya terdiri dari kepala dan organ dalam yang menggantung. Fenomena serupa juga dapat ditemukan di daerah lain di Indonesia dengan sebutan berbeda, seperti kuyang di Kalimantan, suanggi di Manado, dan anak sima di Kalimantan Selatan.

Dampak Palasik terhadap Bayi dan Janin

Palasik dipercaya mengincar janin, bayi yang baru lahir, dan dalam beberapa kasus, balita. Mereka tidak secara langsung memangsa tubuh bayi, melainkan mengambil jiwanya. Jika janin terkena palasik, saat lahir akan terlihat cekung di bagian atas tengkoraknya. Sementara itu, bayi dan balita yang terkena palasik umumnya mengalami penyakit misterius, seperti demam tinggi atau diare tanpa sebab yang jelas, yang berujung pada kematian.

Bahaya Palasik di Siang Hari

Masyarakat Pasaman Barat meyakini bahwa palasik lebih sulit dihindari saat siang hari karena wujudnya yang menyerupai manusia biasa. Mereka bisa bertamu, berjualan, atau sekadar berinteraksi dengan ibu hamil atau yang baru melahirkan untuk mencari kesempatan menyentuh bayi. Oleh sebab itu, banyak keluarga yang lebih berhati-hati dalam menerima tamu, terutama ketika ada ibu hamil atau bayi di rumah.

Cara Mengatasi dan Mencegah Serangan Palasik

Jika seorang bayi diyakini terkena palasik, keluarga biasanya akan membawanya ke dukun atau tetua adat untuk melakukan pengobatan tradisional. Namun, tingkat kesembuhan bayi yang telah terkena palasik tergolong rendah. Karena itu, pencegahan dianggap sebagai langkah terbaik.

Untuk melindungi ibu hamil dan bayi yang baru lahir, para tetua adat membuat penangkal yang disebut dasun. Dasun dibuat dari bawang putih dan kemiri yang telah diberi doa khusus, lalu dibungkus kain hitam dan dikenakan saat bepergian. Selain itu, bayi juga bisa dipasangkan bawang putih di pakaiannya serta gelang besi putih yang disebut galang basi sebagai perlindungan tambahan.

Meskipun palasik hanyalah bagian dari cerita rakyat, kepercayaan terhadap mitos ini tetap menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau. Kisah-kisah ini tidak hanya memberikan wawasan tentang kepercayaan lokal, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehati-hatian dan perlindungan terhadap keluarga, terutama bagi ibu hamil dan bayi yang baru lahir.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Ibrahim Al Fatich Purnomo
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.