KabarBaik.co – Deretan bonsai dari berbagai bentuk, ukuran, dan gaya seni memenuhi area pameran di halaman Gedung Serbaguna yang terdapat di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro. Para pengunjung dari pehobi, kolektor, hingga warga biasa dapat menikmati keindahan pohon bonsai pada 6-9 November 2025.
Pameran bonsai ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Bojonegoro. Kegiatan berlangsung meriah karena tidak hanya menampilkan bonsai dari pehobi lokal, tetapi juga menarik peserta dari berbagai daerah, mulai Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, hingga Rembang dan Kudus.
Menurut M. Amin, Penasehat PPBI Cabang Bojonegoro, pameran ini bukan sekadar ajang unjuk keindahan bonsai, tetapi juga wadah silaturahmi dan edukasi bagi masyarakat. “Pameran bonsai itu seperti galeri seni, hanya saja medianya pohon hidup. Setiap bonsai punya karakter dan cerita,” ujarnya ketika ditemui di area pameran.
Amin menjelaskan, salah satu bonsai yang mencuri perhatian pengunjung adalah bonsai serut endemik Bojonegoro. Ia dengan bangga menunjukkan beberapa tanaman yang ditanam menempel pada batu kapur. “Keunikan serut Bojonegoro ada pada warna batangnya. Lebih putih dan terlihat lebih tua dibandingkan serut dari daerah lain. Hampir mirip serut Tuban, tapi karakter putihnya lebih menonjol di Bojonegoro,” jelas Amin.
Keunikan ini membuat serut Bojonegoro semakin diburu kolektor karena dianggap memiliki estetika yang kuat dan nilai artistik tinggi. Terutama untuk bonsai dengan gaya natural.
Pameran semakin menarik dengan adanya perlombaan bonsai yang dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas Bahan untuk tanaman yang masih dalam proses pembentukan, dan kelas matang untuk bonsai yang sudah mencapai estetika final.
Sebanyak 352 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah mengikuti kompetisi tersebut. Juri nasional khusus didatangkan untuk menilai kualitas pohon, estetika desain, kesesuaian gaya, serta kesehatan tanaman.
“Bonsai itu bukan soal mahalnya pohon, tapi kesabaran dan keuletan pemiliknya membimbing pohon tumbuh menjadi sebuah karya seni,” tutur Amin.
Gelaran pameran ini menjadi bukti bahwa dunia bonsai semakin diminati. Tak sedikit pengunjung yang datang sekadar bertanya cara merawat bonsai atau membeli tanaman bahan untuk dibentuk. “Harapannya, lewat kegiatan ini muncul pehobi bonsai baru dari Bojonegoro, dan komunitas bonsai kita semakin berkembang,” pungkas Amin. (*)





