KabarBaik.co – Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, memimpin jalannya Sidang Pantukhir tingkat Subpanpus dalam seleksi Calon Bintara Prajurit Karier (Caba PK) TNI-AD gelombang II tahun 2024. Sidang berlangsung di Aula Dodikjur Rindam V/Brawijaya, Kota Malang, pada Rabu (11/12).
Proses ini menjadi tahapan akhir seleksi penerimaan calon prajurit sebelum peserta melanjutkan ke pendidikan militer. Dalam sambutannya, Mayjen TNI Rudy Saladin menyampaikan pentingnya memastikan hanya calon terbaik yang dipilih.
“Proses ini bertujuan untuk memastikan hanya calon terbaik yang memenuhi syarat secara fisik, mental, akademik, dan psikologis yang akan melanjutkan ke tahap pendidikan,” ungkapnya.
Menurut peraih Adhy Makayasa Akmil 1997 ini, seleksi harus dilakukan dengan menjunjung prinsip transparansi, objektivitas, dan integritas tinggi. Hal ini untuk menjamin bahwa setiap calon yang lolos adalah individu yang benar-benar siap menjadi prajurit profesional.
“Kita harus memastikan bahwa setiap calon yang lulus dari tahap ini adalah mereka yang benar-benar siap menjadi prajurit profesional dan memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsa dan negara,” tegasnya.
Tahapan seleksi yang dilakukan mencakup pemeriksaan administrasi, kesehatan, kesamaptaan jasmani, psikologi, hingga wawancara. Para calon yang mengikuti Sidang Pantukhir ini sebelumnya telah melewati seleksi awal di tingkat daerah. Hanya mereka yang lolos seleksi awal yang berkesempatan mengikuti tahapan final di tingkat Subpanpus ini.
Mayjen TNI Rudy Saladin juga memberikan apresiasi atas dedikasi yang ditunjukkan oleh tim seleksi. Menurutnya, kerja keras seluruh panitia seleksi merupakan kunci terlaksananya proses ini dengan baik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjalankan proses seleksi ini. Semoga kita semua diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas hingga selesai,” ujar alumni Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat di US Army Command and General Staff College Fort Leavenworth, Amerika Serikat.
Lebih lanjut, lulusan S2 Hubungan Internasional dari Universitas St. Louis, Missouri, Amerika Serikat ini berharap agar calon yang terpilih mampu menunjukkan dedikasi, semangat, dan integritas tinggi, baik selama masa pendidikan maupun saat bertugas di masa depan. Ia mengingatkan bahwa menjadi prajurit TNI-AD adalah tugas mulia yang menuntut profesionalisme dan loyalitas terhadap negara.
“Hasil dari Sidang Pantukhir ini akan menentukan calon-calon yang lolos untuk mengikuti pendidikan tahap selanjutnya di lembaga pendidikan TNI-AD,” ujarnya. Ia menegaskan pentingnya kesiapan mental dan fisik para peserta sebagai modal utama untuk menghadapi pendidikan militer.
Sidang Pantukhir ini menjadi salah satu tahapan penting untuk penerimaan calon bintara TNI-AD. Dengan penilaian yang cermat, diharapkan peserta yang terpilih adalah mereka yang benar-benar memenuhi standar prajurit TNI-AD. (*)