KabarBaik.co – Jelang pemungutan suara yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 atau sembilan hari lagi, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin kembali mengingatkan pada seluruh anggotanya untuk tetap menjaga netralitas. Penekanan tersebut disampaikan langsung oleh Peraih Adhi Makayasa Akademi Militer tahun 1997 ini saat memimpin Upacara di Lapangan Kodam, Senin (18/11).
Dalam amanat yang dibacakan Mayjenrudy, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan apresiasi atas dedikasi yang telah ditunjukkan oleh prajurit dan PNS TNI AD dalam menjalankan tugas negara. KASAD juga mengingatkan pentingnya netralitas, khususnya menjelang Pilkada serentak yang tinggal beberapa hari lagi. “TNI AD tetap menjaga netralitasnya dan tidak terlibat politik praktis,” tegas Mayjen Rudy Saladin saat menyampaikan amanat KASAD.
Manyan ajudan Presiden Republik Indonesia era Joko Widodo menyampaikan bahwa netralitas TNI AD merupakan bagian dari komitmen institusi dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan selama proses demokrasi berlangsung. Hal ini penting dilakukan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
Ia juga menginstruksikan seluruh prajurit untuk tidak melakukan tindakan yang bisa diartikan sebagai dukungan kepada salah satu calon atau partai politik. “TNI AD tidak boleh terlibat dalam kampanye, apalagi mengarahkan masyarakat untuk memilih calon tertentu. Netralitas harus menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh setiap prajurit,” tegasnya.
Lebih lanjut, sosok Jenderal bintang dua peraih penghargaan Tri Sakti Wiratama Akmil 1997 ini juga menekankan pentingnya evaluasi realisasi anggaran yang dikelola oleh TNI AD menjelang akhir tahun 2024 ini. Evaluasi dilakukan untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penggunaan anggaran, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan, termasuk dalam menjaga keamanan Pilkada.
KASAD juga memberikan arahan mengenai kesiapan menghadapi berbagai tantangan, seperti potensi bencana alam dan bahaya digital yang dapat mempengaruhi situasi keamanan. Judi online dan pinjaman ilegal disebut sebagai dua isu digital yang berpotensi merusak stabilitas sosial. Oleh karena itu, edukasi masyarakat dianggap penting untuk mengurangi dampak negatifnya.
Selain menekankan netralitas, Mayjen Rudy mengajak seluruh jajaran TNI AD untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi segala potensi gangguan yang mungkin terjadi menjelang pemungutan suara. Koordinasi dengan aparat kepolisian dan Bawaslu terus diperkuat guna memastikan keamanan selama Pilkada berlangsung.
Pangdam V/Brawijaya juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan selama proses pemungutan suara. Menurutnya, kesuksesan Pilkada tidak hanya bergantung pada aparat keamanan, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan suasana yang damai dan aman.
Mayjen Rudy Saladin mengakhiri amanatnya dengan harapan bahwa TNI AD tetap solid, profesional, dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. “Semoga TNI AD terus menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan, kedaulatan, dan keamanan bangsa, serta membawa kemajuan bagi Indonesia,” tutupnya. (*)