KabarBaik.co – Persoalan keterlambatan BBM di Kabupaten Jember terus menjadi perbincangan bagi masyarakat. Bagaimana tidak, dalam beberapa hari terakhir SPBU di beberapa kecamatan terus terjadi antrean panjang.
Hal itu diduga adanya panic buying yang dialami masyarakat. Bahkan berdasarkan pantauan di lapangan, antrean masih terjadi hari ini. Terutama di SPBU yang berada di wilayah Jember kota.
Salah satu warga, Yosiska mengaku dirinya sudah mengantre hampir 5 jam untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite.
“Ya sebenarnya capek, tapi saya takut tidak kebagian bensin karena kalau kerja pake motor,” ujarnya, Rabu (30/7).
Namun dengan kondisi saat ini di mana masyarakat mulai panic buying, menjadi kesempatan emas bagi pengecer BBM.
Bahkan, tidak sedikit muncul pengecer dadakan yang menjual BBM di atas harga biasanya. Di mana BBM jenis Pertalite dijual oleh pengecer di harga Rp 12 ribu per liter, namun saat ini meroket di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liternya.
Warga mengaku rela mengeluarkan uang lebih banyak daripada harus antre berjam-jam di SPBU.
“Ya lebih baik mahal sedikit, karena antre di Pom bensin juga mengorbankan waktu, jadi mending beli eceran saja,” kata Ahmadi, warga Tegal Besar, Jember.
Di balik meroketnya harga BBM di tingkat pengecer, justru timbul keluhan baru dari warga yang mejadi korban dugaan bensin oplosan.
Santo, warga Pakusari menduga ia telah menjadi korban bensin oplosan. Karena usai mengisi BBM Pertamax Turbo kendaraan milkinya justru mengalami kerusakan mesin.
“Kenapa saya menduga begitu? Karena saya baru isi Pertamax turbo eceran, lah kok malah mogok. Jadi saya bawa ke bengkel takutnya dicampur air,” ungkap Santo.
Santo mengaku membeli pertamax Turbo melalui telepon dari seorang teman yang menyarankan membeli BBM eceran kenalannya.
“Ya terus pengecer tersebut datang dengan membawa jirigen besar. Saya bayar 600 ribu rupiah. Biasanya 500 ribu tanki mobil saya full. Namun isi BBM eceran 600 ribu cuman setengah aja, ” katanya.
Ia berhrap ada penindakan tegas dari pihak terkait agar tidak ada lagi korban BBM oplosan di Jember.