KabarBaik.co – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul meninjau lokasi banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Sabtu (14/12).
Pantauan di lokasi, Gus Ipul beserta rombongan tiba di Desa Jombok sekitar pukul 10.30 WIB langsung menuju Posko Pengungsian yang berada di Balai Desa Jombok untuk menengok kondisi dapur umum dan para pengungsi. Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga menyerahkan bantuan yang ditujukan untuk para pengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa perlengkapan mandi seperti pasta gigi, sikat gigi, sabun serta makanan berupa roti dan juga minuman.
Setelah meninjau dapur umum dan menyapa para pengungsi, Gus Ipul menyempatkan diri terjun langsung ke titik banjir. Didampingi oleh Pj Gubernur dan Pj Bupati, Gus Ipul menaiki perahu karet mengarungi banjir yang tingginya mencapai perut orang dewasa itu.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menyempatkan untuk berbicara kepada para warga yang mengunjungi rumahnya untuk mengambil beberapa pakaian.
Gus Ipul mengatakan jika kedatangannya ke lokasi Banjir Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang ini untuk memberikan bantuan dan melihat langsung kondisi para pengungsi.
“Jadi kami dari Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan shelter, dapur umum dan logistik. Kalau memang memerlukan tenda kita akan bangun tenda. Tapi kalau ada gedung seperti ini (posko pengungsian) jadi tidak perlu tenda. Tapi kasurnya akan kita siapkan, kemudian makanan, dapur umum, hal-hal yang berkaitan dengan kedaruratan itu kita akan berikan dukungan,” ucap Gus Ipul.
Dalam kunjungannya itu, Gus Ipul menyebut jika Kemensos memberikan total bantuan yang nilainya mencapai Rp 300 juta. Lebih lanjut, saat berada di posko pengungsian, Gus Ipul menyebut jika warga membutuhkan pompa air.
“Kemudian ada permintaan dari warga berupa pompa air ketika pascabanjir. Karena hampir rata-rata pompa air milik warga tidak berfungsi. Kita akan coba hitung nanti dana akan koordinasi dengan Pj Gubernur dan Pj Bupati,” katanya.
Ia menjelaskan, dari data yang ia terima, banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang ini sudah satu minggu belum juga surut.
“Ada 300 rumah lebih terdampak dan 1.000 lebih warga mengungsi, baik di rumah kerabat maupun di tempat pengungsian yang disiapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika pemerintah punya skema penanganan dan akan membantu melalui BNPB, Gubernur dan Bupati. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada, mengingat penjelasan dari BMKG menyebut, jika musim hujan akan turun sampai bulan Februari.
“Karena itu saya mengajak membiasakan diri untuk update cuaca lewat BMKG agar kita tahu keadaan dan situasinya seperti apa. Agar saat keluar rumah kita bisa mengantisipasi lebih awal,” tandasnya.(*)