KabarBaik.co– Dirut Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani melakukan sidak ke Pasar Setono Betek, Kota Kediri. Dalam sidak ini, Rizal didampingi Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengawasi distribusi beras SPHP serta memastikan stabilitas harga di pasar tradisional.
Dikatakan Dirut Bulog, sidak ini dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana pendistribusian beras SPHP berjalan di lapangan, sekaligus menindaklanjuti perintah nasional dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan.
“Penyaluran beras SPHP ini bertujuan untuk menstabilkan harga. Maka kami pastikan distribusinya kini melalui sistem Klik SPHP, agar lebih terkontrol, transparan, dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Rizal, Selasa (15/7).
Rizal mengatakan distribusi hanya diperbolehkan melalui tiga jalur resmi yakni warung kecil, Koperasi Merah Putih, dan Gerakan Pangan Murah oleh instansi pemerintah. Penjualan pun dibatasi, maksimal dua kemasan (10 kg) per konsumen per bulan. SPHP tidak boleh beredar di ritel modern seperti Indomaret atau Alfamart.
“Pengawasan ini berlaku nasional. Jika ada penyalahgunaan, sanksinya bisa sampai 5 tahun penjara,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan bahwa Pemkot Kediri menyambut baik program ini dan akan mendukung pengawasan beras SPHP secara maksimal.
“Tujuan dari beras SPHP ini untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga bagi masyarakat. Maka kami bersama Forkopimda akan terus memantau agar tidak ada penyalahgunaan yang merugikan masyarakat,” ujar Mbak Wali.
Mbak Wali menambahkan sosialisasi akan dilakukan kepada toko-toko dan masyarakat agar memahami tujuan program ini. Kolaborasi dengan Forkopimda juga akan dimaksimalkan dalam bentuk pengawasan lapangan.
Dalam kunjungan tersebut, Dirut Bulog juga menyampaikan bahwa Kota Kediri mendapat jatah distribusi beras SPHP sebesar 20.500 ton hingga Desember 2025. Selain SPHP, Bulog juga mulai mendistribusikan bantuan pangan nasional kepada lebih dari 18 juta penerima manfaat se-Indonesia, termasuk di Kediri.
“Bantuan pangan juga mulai kami distribusikan hari ini. Data penerimanya langsung dari Dinas Sosial, by name by address, agar lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Pantauan selama sidak menunjukkan bahwa harga beras di Pasar Setono Betek relatif stabil, dan beberapa kios sudah mulai menjual beras SPHP sesuai ketentuan. Pemerintah berharap program ini terus berjalan optimal sebagai langkah nyata menjaga ketahanan pangan rakyat kecil. (*)