Setyo Wahono-Nurul Azizah Janjikan Kartu Prakerja Baru Jika Menang Pilkada, Ini Manfaatnya Bagi Warga Bojonegoro

oleh -114 Dilihat
oleh
Setyo Wahono saat menemuai para pekerja di Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bojonegoro selama empat tahun terakhir cenderung naik. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinaker) Bojonegoro, pada 2020 jumlah pencari kerja yang tercatat sebanyak 1.170 orang, lalu meningkat pada 2021 menjadi 1.549 orang.

Jumlah itu terus bertambah pada 2022 menjadi 2.063 orang dan pada 2023 naik lagi menjadi 2.564 pencari kerja. Data yang sama juga menyebut pada 2020 lalu, pencari kerja tamatan SMP sebanyak 56 orang, MTs 29 orang, tingkat SLTA sederajat paling banyak ialah SMK 455 orang, SMA 163 orang, dan MA 100 orang.

Pendidikan tinggi terbanyak pada lulusan sarjana atau S1 sejumlah 297 orang, lalu D-III 46 orang, dan D-II 13 orang. Tidak ada pencari kerja lulusan S2 terdaftar pada tahun 2020 silam. Tahun 2021, pencari kerja kelompok tamatan SMP sebanyak 50 orang, dan MTs 26 orang. Lulusan SMK meningkat menjadi 607 orang, SMA menjadi 303 orang, dan tamatan MA turun menjadi 95 orang.

Baca juga:  Hari Kedua Pendaftaran, Pasangan Rusdi Sutejo-Shobih Asrori Resmi Daftar Pilkada Kabupaten Pasuruan 2024

Sedangkan lulusan sarjana atau S1 meningkat naik menjadi 321 orang, D-III juga naik menjadi 70 orang, dan D-II naik menjadi 23 orang. Pada periode ini terdata ada 7 orang lulusan S2 terdaftar sebagai pencari kerja di Dispernaker Bojonegoro.

Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Slamet menyampaikan, tingginya tingkat pengangguran ini di antaranya dikarenakan masih rendahnya kompetensi untuk berkompetisi di bursa kerja nasional. Pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor migas karena kontrak kerja selesai juga menjadi penyebabnya.

Baca juga:  BPBD Bojonegoro Petakan Daerah Rawan Bencana Banjir Bandang

“Penyebab lainnya ialah kondisi Kabupaten Bojonegoro didominasi perusahaan kecil dan menengah,” kata Slamet, Senin (7/10). Masih tingginya angka pengangguran ini menjadi perhatian serius pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro nomor 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah. Mereka telah menyiapkan strategi dan program unggulan untuk mengurangi jumlah pengangguran selama lima tahun ke depan.

Program unggulan yang disiapkan Wahono-Nurul adalah Kartu Prakerja Baru (PKB). Melalui program ini, warga Bojongeoro akan mendapat kartu prakerja dengan cara mendaftar secara online. Setyo Wahono menjelaskan, pemegang kartu prakerja baru akan mendapatkan sejumlah manfaat seperti peningkatan kapasitas (soft skill/hard skill) sesuai bidang yang diminati.

Selain itu, juga akan mendapatkan sertifikat yang berstandar nasional/internasional yang memberikan kemudahan layanan pengurusan kerja (kartu kuning) secara online dan informasi lowongan pekerjaan secara berkala. “Peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan sertifikasi ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing SDM Bojonegoro di bursa kerja,” kata Wahono.

Baca juga:  JTP Grup Kecewa, Billboard Promosi Miliknya Dipasang Gambar Bacakada

Selain itu, Wahono juga akan membuka dan menciptakan peluang kerja baru melalui pengembangan industrialisasi dan hilirisasi produk-produk lokal. Seperti pertanian, UMKM, dan investasi industri padat karya yang merata di beberapa wilayah Bojonegoro. Termasuk memaksimalkan hilirisasi migas untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

”Untuk itu, kami akan memberikan kemudahan peizinan bagi investor padat karya dan menjaga iklim investasi agar mereka membangun usaha di sini dengan mudah dan nyaman. Ini akan menciptakan multiplier effect mulai dari lapang kerja, usaha, jasa dan lainnya,” pungkas Wahono. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.