KabarBaik.co – Meski ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menghantui peternak, Pasar Hewan Panceng di Gresik tetap beroperasi. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat, khususnya para pedagang dan peternak, meskipun risiko penularan penyakit tetap menjadi kekhawatiran.
Bambang, Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Panceng, menjelaskan bahwa pembukaan pasar dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai aspek, terutama dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.
“Pasar tetap dibuka karena ini menyangkut mata pencaharian warga. Namun, kami tetap mengutamakan upaya pencegahan penyebaran PMK,” ujarnya, Selasa (14/1).
Pardi, seorang pedagang sekaligus peternak asal Desa Paciran, Lamongan mengaku tetap berjualan di pasar hewan meski situasi sedang rawan. Menurutnya, kebutuhan ekonomi menjadi alasan utama. “Demi keberlangsungan peternakan, saya harus tetap ada pemasukan untuk perputaran modal,” ungkapnya.
Ia menegaskan telah melakukan langkah antisipasi terhadap penularan PMK. “Sapi yang saya bawa ini saya pastikan sehat. Jika sapi-sapi ini tidak terjual dan saya bawa kembali ke kandang, saya karantina terlebih dahulu sebelum masuk ke kandang utama,” tambahnya.
Edi, petugas penjaga pasar, menyebutkan bahwa pihak pengelola pasar rutin melakukan penyemprotan disinfektan untuk menjaga kebersihan dan sterilisasi pasar. “Sebelum pasar buka di hari Selasa, selalu ada petugas yang menyemprotkan disinfektan. Ini untuk mensterilkan pasar dan meminimalkan risiko penularan penyakit,” jelasnya.
Meski begitu, ancaman PMK tetap menjadi tantangan besar bagi peternak dan pedagang. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak kecil.
Keputusan untuk tetap membuka Pasar Hewan Panceng mencerminkan dilema antara kebutuhan ekonomi dan ancaman kesehatan. Di satu sisi, pasar menjadi sumber penghidupan utama bagi peternak. Namun di sisi lain, risiko penularan PMK memerlukan perhatian serius agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Melalui langkah-langkah seperti penyemprotan rutin dan kesadaran pedagang untuk menjaga kesehatan hewan, pemerintah berharap aktivitas ekonomi di pasar hewan tetap berjalan tanpa meningkatkan risiko penularan PMK. (*)