KabarBaik.co – PDAM Surya Sembada Kota Surabaya menjamin distribusi air bersih tetap lancar meski berada di tengah musim kemarau. Hal tersebut disampaikan Direktur Operasi PDAM Surya, Nanang Widyatmoko, Senin (23/9). Menurutnya, kapasitas produksi air PDAM masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga kota.
“Alhamdulillah, kapasitas produksi kami saat ini mencapai 10.500 liter per detik. Jumlah ini cukup untuk melayani seluruh masyarakat Surabaya, meskipun kita sedang menghadapi musim kemarau,” ujar Nanang.
Hal ini cukup membanggakan lantaran di sisi lain Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak musim kemarau di Indonesia terjadi antara Juli hingga September 2024. BMKG juga memprediksi bahwa musim hujan baru akan dimulai pada November 2024.
Nanang mengakui bahwa penurunan debit air baku terjadi seiring dengan berkurangnya curah hujan, yang mempengaruhi kualitas air. “Meski pasokan air baku menurun, kami tetap memastikan produksi air bersih sesuai standar yang ditetapkan. Meski harus menggunakan lebih banyak bahan kimia dan energi listrik untuk menjaga kualitas air,” jelasnya.
Secara tak langsung kondisi membuat biaya operasional PDAM Surya Sembada lebih tinggi daripada biasanya. “Hal ini adalah upaya kami agar warga Surabaya tetap mendapatkan air bersih yang layak,” lanjutnya.
Nanang menyebutkan bahwa beberapa pelanggan mungkin mengalami masalah air keruh. Hal ini biasanya disebabkan oleh sedimen yang terbawa aliran air di pipa, terutama ketika terjadi kebocoran yang memungkinkan air tanah masuk ke dalam pipa distribusi.
“Jika pelanggan mendapati air keruh, kami sarankan segera melaporkannya melalui aplikasi CIS PDAM Surabaya atau kanal pengaduan lainnya. Tim kami akan segera melakukan flushing untuk membersihkan pipa dan memastikan aliran air kembali normal,” imbuhnya.
PDAM juga terus mengawasi kondisi jaringan distribusi air untuk mencegah kebocoran dan permasalahan lainnya. Menurut Nanang, pihaknya secara berkala melakukan pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur pipa agar tetap berfungsi optimal.
“Upaya ini dilakukan agar distribusi air bersih ke seluruh wilayah Surabaya tidak terganggu, terutama selama musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung cukup panjang,” tutup Nanang. (*)