Pekerjaan Perempuan Tak Lagi Resah, Pemkab Gresik Segera Hadirkan Penitipan Anak Gratis

oleh -449 Dilihat
04c8f471 c0ef 4239 a7f9 c0b45b6fd9dd
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif bersama dengan Kepala Dinas KBPPPA Titik Ernawati dan Kepala Dinas Pendidikan S. Hariyanto. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mengebut realisasi Tempat Penitipan Anak (TPA) gratis bagi masyarakat. Program ini menjadi salah satu target 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif dan ditargetkan rampung paling lambat akhir Mei 2025.

Pada Rabu (9/4), Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif memimpin rapat koordinasi bersama Dinas KBPPPA Gresik untuk membahas percepatan inisiasi TPA. Dalam rapat tersebut, Wabup Alif menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Jadikan keterbatasan sebagai motivasi untuk bekerja lebih maksimal,” ujar Wabup Alif, Rabu (9/4).

Lebih lanjut, Kepala Dinas KBPPPA Gresik, Titik Ernawati, menyampaikan bahwa gagasan pendirian TPA sejatinya sudah digagas sejak 2023 oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan terlihat kebutuhan akan TPA semakin mendesak, terutama untuk perempuan pekerja di sektor informal dan industri.

Saat ini, dua lokasi potensial telah disurvei langsung oleh Wakil Bupati bersama jajaran Dinas KBPPPA dan Dinas Pendidikan Gresik, yakni UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Gresik di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.89, Putat Luar, Sukorame, Kec. Gresik, dan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Manyar di Jl. Raya Sukomulyo No.79 Kecamatan Manyar. Keduanya dinilai strategis, baik dari sisi pengawasan maupun jumlah pekerja di sekitarnya.

“Di wilayah kota banyak ibu yang menjadi pekerja seperti ojek online dan lain sebagainya, pengawasannya juga lebih mudah. Sementara di Manyar banyak pekerja pabrik disana yang tentunya membutuhkan TPA” jelas Titik. Ia juga memastikan bahwa pelayanan penitipan anak nantinya akan sepenuhnya gratis.

Setidaknya empat anak telah terdaftar sebagai calon peserta penitipan, termasuk dari kalangan ibu pekerja ojek online perempuan. Untuk tahap awal, biaya rehabilitasi tempat akan ditanggung oleh Dinas KBPPPA Gresik. Selain itu, pihaknya akan melibatkan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Forum Perusahaan Peduli Anak, termasuk kemungkinan dukungan dari PT Freeport Indonesia.

Program ini juga akan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan lainnya. Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Advokasi KBPPPA Gresik, Ahmad Dharief Dahlawy, menambahkan bahwa tenaga pendidik dan pengasuh akan berasal dari internal KBPPPA.

Wakil Bupati Alif mengingatkan agar program ini tidak hanya berhenti pada seremoni peluncuran. “Saya tidak ingin program ini hanya direncanakan, dilaunching, lalu terbengkalai. Ini harus berjalan optimal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dengan komitmen lintas sektor dan dukungan berbagai pihak, kehadiran TPA oleh pemerintah daerah kabupaten Gresik ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mendukung perempuan pekerja untuk tetap produktif tanpa meninggalkan peran pengasuhan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.