KabarBaik.co – Pembalap Italia, Fransesco Carolo dari Swatt Club berhasil menjadi yang tercepat di etape kedua Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI), Selasa (29/7). Fransesco berhasil menamatkan game sejauh 158,8 kilometer ini dengan catatan waktu 3 jam 46 menit 41 detik.
Pembalap Aljazair, Youcef Reguigui dari Madar Pro Cycling Team Aljazair dan Pembalap Spanyol Benjami Prades Reverte dari VC Fukuoka Jepang, masing-masing finis di peringkat kedua dan ketiga.
Etape kedua ini menyuguhkan pertarungan sengit. Di sepanjang rute yang dimulai dari Taman Nasional Alas Purwo hingga menjelang finish di Kantor Bupati Banyuwangi, para pembalap menyajikan pertarungan seru, yang membuat pimpinan balapan silih berganti.
Baru di awal start tepatnya di kilometer ke-7, pembalap Timnas Indonesia Aiman Cahyadi langsung melakukan breakaway melepaskan diri dari peleton. Manuver pembalap yang saat ini bergabung di Terengganu Malaysia, langsung diikuti oleh Pembalap Jepang, Honda Haruhi dari Tim VC Fukuoka Jepang.
Aiman dan Honda silih berganti leading dan memimpin balapan sepanjang 100 kilometer balapan. Bahkan keduanya sempat meninggalkan peleton dengan gap hingga lima menit.
Dalam pertarungan dua pembalap ini, Aiman mampu menunjukkan kelasnya dengan berhasil meraih tiga intermediate sprint, masing-masing di Temurejo (34,5 km), Maron (78,5 km), dan Lincing (113,4 km).
Namun upaya keras kedua pembalap itu gagal. Menjelang King of Mountain (KOM) dengan kontur jalan berpaving di tanjakan Jelun (129,4 km), keduanya tertangkap peleton.
“Saya sudah berusaha keras di etape ini. Tapi hari ini belum rejeki, terutama di 30 kilometer sebelum finish,” kata pembalap yang sudah tujuh kali mengikuti Tour de Banyuwangi Ijen.
King of Mountain akhirnya direbut oleh pembalap Italia Nicolo Petiti dari Swatt Club Italia. Pertarungan sengit kembali terjadi di 30 kilometer menjelang finish. 18 pembalap yang berada dalam satu peleton saling adu cepat menuju finish.
Finisher tercepat di etape kedua, Francesco Carollo dari SWATT CLUB, Italia mengatakan strategi yang digunakannya timnya adalah ketenangan. Kemudian, menyerang saat ditanjakan.
“Strategi hari ini, kami tahu bahwa kami adalah tim terbaik. Dalam balapan kami selalu memimpin. Saat ada pembalap yang mencoba melarikan diri, kami tetap tenang. Saat pemegang jersey kuning melewati kami, kami juga tetap tenang. Kami menunggu tanjakan, kami mulai menyerang lebih keras,” kata Fransesco.
Ia menyebut rute di etape kedua cukup melelahkan. Tapi timnya benar-benar mempersiapkan diri untuk ajang ini.
“Kami adalah tim yang sangat kuat. Kami siap bertarung dengan tim-tim lain, dan mungkin merebut posisi tiga besar,” terang pria yang baru pertama ikut Tour de Banyuwangi Ijen ini.
Hasil ini membuat tim Swatt Club Italia menjadi peringkat pertama Stage Team Classificaton, karena berhasil membuat pembalapnya selalu berada di stage selama dua etape.