KabarBaik.co – Presiden Prabowo Subianto berencana membangun pabrik etanol-methanol di Kabupaten Bojonegoro untuk mengurangi angka ketergantungan ekspor solar dari luar negeri. Diperkirakam nilai investasi pembangunan tersebut mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun.
Rencana presiden RI ke 8 ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Bahlil mengatakan, instruksi tersebut disampaikan Prabowo pada saat rapat terbatas baru-baru ini. Bahlil menilai upaya itu sekaligus dapat meningkatkan produksi biodiesel dalam negeri.
“Kemarin juga ratas Pak Presiden memerintahkan untuk segera membangun industri etanol dan metanol. Karena 80 persen metanol sebagai campuran daripada biodiesel itu kita impor,” kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan, salah satu pabrik bioetanol yang akan dibangun terletak di Bojonegoro. Pembangunan tersebut menarik investasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun (15.870). “Jadi kita akan bangun satunya di Bojonegoro dengan industri kurang lebih sekitar US$ 1,2 miliar investasinya,” jelasnya.
Rencananya pabrik tersebut akan dibangun di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang berada di Kecamatan Gayam, Bojonegoro dengan lahan produksi seluas 10 hektare. Wilayah pengembangan industri ini memiliki aksesbilitas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan logistik dan infrastruktur.
Bahkan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk pembebasan lahan pabrik ethanol-methanol. Sementara itu, sejumlah pejabat di Kabupaten Bojonegoro belum memberikan respons terkait rencana pembangunan pabrik methanol-ethanol ini. (*)