KabarBaik.co – Penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar penggorengan tahu di Tropido, Krian, Sidoarjo menjadi polemik. Kali ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo turun tangan serius. Surat imbauan resmi dilayangkan kepada para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) tahu agar segera menghentikan praktik tersebut.
Langkah itu menyusul adanya upaya penangkapan tiga orang oleh pihak kepolisian. Mereka terdiri atas satu orang pemasok sampah plastik dan dua pemilik IKM tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian. Ketiganya diperiksa lantaran diduga terlibat dalam aktivitas pembakaran plastik sebagai bahan bakar produksi.
Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig, menegaskan bahwa bahan bakar dari sampah plastik, terutama yang tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Kami sudah keluarkan surat imbauan kepada seluruh IKM tahu untuk segera melakukan peralihan ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Ini menyangkut keselamatan bersama,” tegas Amig, Jumat (23/5).
DLHK tak tinggal diam. Sosialisasi terus digencarkan, termasuk patroli bersama aparat penegak hukum. Namun, pihaknya masih mendapati sejumlah IKM yang nekat menggunakan RDF (refuse derived fuel) berbahan plastik.
“Kami harap pelaku usaha bisa patuh. Jangan tunggu ditindak, karena ini bukan hanya soal regulasi, tapi juga dampaknya langsung ke masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Terkait pemeriksaan oleh polisi, Amig menyebut bahwa sejauh ini belum ada penahanan. “Namun mereka hanya dilakukan pemeriksaan saja, setelah diperiksa mereka kembali pulang ke rumahnya,” tambahnya.
DLHK berkomitmen terus mengawasi sekaligus menyiapkan pendampingan agar pelaku IKM tahu bisa segera beralih ke energi yang lebih aman, legal, dan tidak mencemari lingkungan. (*)