KabarBaik.co – Akses dari dua arah di Jalur Gumitir, penghubung Banyuwangi – Jember disebut akan ditutup total karena adanya proyek preservasi. Penutupan dijadwalkan akan berlangsung selama 2 bulan penuh.
Sebagai alternatif, jalur dari kedua sisi akan dialihkan melalui Bondowoso – Situbondo.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja mengaku penutupan jalur primer itu masih akan dibahas lagi dalam rapat bersama sejumlah pemangku kebijakan. Artinya penutupan total Gumitir masih bersifat tentatif.
“Informasi yang kami terima alasan mengapa jalur ditutup karena alasan keselamatan, karena pengerjaan proyek ini menggunakan alat-alat besar. Tapi Ini masih akan dibahas bersama dengan Ditlantas dan beberapa pihak lainya,” kata Komang.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, lanjut Komang, telah merapatkan terkait kabar penutupan jalur Gumitir. Pemkab kurang setuju dengan penutupan total dan berharap jalur masih bisa dilalui dengan sistem buka tutup.
Alasannya karena penutupan total dikhawatirkan dapat memicu inflasi dibeberapa wilayah. Seperti Banyuwangi, Jember bahkan Bali.
Komang menyebut Gumitir adalah akses primer. Alur distribusi logistik dan orang masih bergantung pada jalur ini.
“Khawatirnya akan ada dampak inflasi baik di Banyuwangi, Jember atau bisa bahkan Bali. Karena proses biaya akomodasi menjadi lebih mahal, karena harus menempuh rute yang lebih jauh. Itu nanti yang coba kami sampaikan supaya dapat menjadi bahan pertimbangan,” terangnya.
Salah satu yang dimungkinkan terdampak adalah pengiriman bahan bakar minyak (BBM) dari Banyuwangi ke Jember dan sekitarnya.
Pada jalur alternatif tepatnya di Bondowoso terdapat jembatan yang tidak memunginkan dilalui truk tangki BBM. Beban maksimal jembatan hanya 15 ton, sementara beban truk tangki lebih berat.
“Saya baru dikontak oleh teman-teman Pertamina, mereka bertanya soal itu. Truknya tidak mungkin lewat jembatan di Bondowoso karena bebannya lebih berat dari jembatan. Karena tidak bisa lewat kalau ngirim ke Jember kan harus lewat probolinggo. Tapi lebih jauh rutenya dan bisa berdampak ke inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali melalui PPK 1.4 di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Timur, Satiya mengatakan perbaikan jalur Gumitir bertujuan karena alasan keselamatan.
Jalur Gumitir dikenal cukup berbahaya dengan tingkat angka kecelakaan yang cukup tinggi. Elevasi jalan yang menikung dan menurun membuat banyak terjadi kecelakaan terutama pada kendaraan barang.
“Oleh karenanya dilakukan perbaikan.
Melalui paket pekerjaan Preservasi Jalan dan Jembatan TA 2025, perbaikan Jalur Gumitir meliputi penanganan longsoran dengan penguatan lereng bawah menggunakan konstruksi bored pile yang akan dipasang sebanyak 55 titik sepanjang 115 m, serta dilakukan perbaikan geometri jalan untuk keselamatan pengguna jalan,” kata Satiya.
Satiya menyebut sesuai perencanaan perbaikan akan berlangsung mulai Juli hingga Desember 2025. Selama perbaikan jalan tersebut jalur akan ditutup total, karena lebar jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Namun penutupan jalur diperkirakan hanya akan berlangsung selama 2 bulan. Mulai tanggal 24 Juli 2025 sampai dengan 24 September 2025.
“Pekerjaan ini mempunyai risiko yang sangat tinggi bagi keselamatan pengguna jalan terutama saat pelaksanaan pemancangan juga terhadap kebutuhan penempatan dan manuver alat bore pile machine dengan lebar jalan tidak mencukupi apabila sebagian jalan tetap berfungsi. Bahkan pada saat ini cuaca di Kabupaten Jember khususnya Jalur Gumitir sering terjadi hujan yang berisiko mudah longsor,” jelas Satiya.
Ia mengaku telah telah melakukan rapat koordinasi bersama pada tanggal 24 Juni 2025 dengan pihak kepolisian dan dinas – dinas terkait rencana pengalihan arus lalu lintas guna mempercepat pelaksanaan.
“Pihak PPK 1.4 Provinsi Jawa Timur juga telah mempersiapkan rambu lalu lintas serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk sosialisasi pelaksanaan pekerjaan dan pengalihan arus lalu lintas. Awal bulan mendatang kami akan mengadakan rapat koordinasi lanjutan dengan Polda Jatim dan pihak – pihak terkait terhadap penutupan dan pengalihan arus lalu lintas,” tegasnya.