KabarBaik.co – Memperingati Hari Sungai Nasional 2025, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Brantas Kediri menggelar aksi bersih-bersih Sungai Brantas di Desa/Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Aksi lingkungan ini tak hanya diikuti oleh instansi teknis dan komunitas lokal, tapi juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Khusnul Arif.
Politikus yang akrab disapa Mas Pipin itu menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni tahunan. Ia menilai, Hari Sungai Nasional merupakan momen penting untuk merefleksikan kembali komitmen kolektif dalam menjaga ekosistem sungai sebagai sumber kehidupan.
“Dengan sungai yang bersih dan terjaga, tentu akan berdampak besar bagi masyarakat, bahkan mendukung ketahanan pangan nasional sebagaimana digagas Presiden,” ujar Mas Pipin di lokasi kegiatan.
Mas Pipin menambahkan keberlanjutan ekosistem sungai membutuhkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat merupakan kunci utama mencegah kerusakan sungai akibat pencemaran maupun eksploitasi berlebih.
“Hari Sungai Nasional ini adalah pengingat agar kita semua tidak lalai. Sungai bukan sekadar aliran air, tapi aset penting yang perlu kita rawat bersama untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Kegiatan bersih-bersih Sungai Brantas ini merupakan hasil kolaborasi antara UPT PSDA WS Brantas Kediri, pemerintah desa, komunitas lokal, serta elemen masyarakat sipil. Aksi ini juga selaras dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, yang menekankan pentingnya kesadaran publik terhadap pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Kepala Seksi Pemeliharaan dan Rehabilitasi UPT PSDA WS Brantas Kediri Cahyo Handono mengatakan kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi sungai, sekaligus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
“Membersihkan sungai dan memberi edukasi lingkungan bukan hanya kegiatan simbolik, tapi aksi konkret untuk menjaga masa depan ekosistem sungai,” ungkap Cahyo.
Ia juga menyebut bahwa keberhasilan menjaga sungai tidak bisa dicapai hanya dengan aturan, tetapi juga dengan kesadaran kolektif dari masyarakat sekitar. (*)
