KabarBaik.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Habitat for Humanity Indonesia dalam peluncuran program Home Equal 2025–2026, yang difokuskan di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng. Program ini selain menyasar pembangunan fisik rumah layak huni, juga menekankan transformasi pola hidup masyarakat melalui edukasi dan pelatihan.
Acara peluncuran yang digelar di Kantor Bupati Gresik, Kamis (31/7), dibuka langsung oleh Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif. Hadir pula National Director Habitat for Humanity Indonesia, Handoko Ngadiman, Kepala Bappeda Gresik Edy Hadisiswoyo, jajaran pejabat eselon II, Camat Panceng Mohammad Sampurno, dan Kepala Desa Campurejo.
Dalam sambutannya, Wabup Alif menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi panjang Habitat di Gresik. Ia menekankan bahwa rumah layak bukan sekadar urusan fisik, melainkan juga menyangkut perubahan pola pikir dan cara hidup masyarakat.
“Selama bertahun-tahun hadir di Gresik, Habitat telah membangun ribuan rumah bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak. Ini bukan sekadar soal pembangunan fisik, tetapi soal menghadirkan harapan,” ujar Wabup Alif.
Ia juga mengingatkan bahwa rumah layak harus dilihat secara utuh, mencakup aspek kebiasaan sehat dan pandangan hidup warga.
“Program seperti ini harus dilihat secara utuh. Tidak hanya membangun tembok dan atap, tapi juga mengubah cara pandang warga tentang arti sebuah rumah,” tambahnya.
Program Home Equal akan berjalan selama dua tahun dan mencakup pembangunan serta renovasi rumah tidak layak huni, pelatihan kebencanaan, edukasi kebiasaan hidup sehat, serta penguatan komunitas lokal. Program ini menargetkan masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk perempuan kepala keluarga dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, National Director Habitat, Handoko Ngadiman, menilai kolaborasi dengan Gresik sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Sejak 2012 kami hadir di Gresik, dan sudah ada lebih dari 16.290 penerima manfaat. Ini bukan angka semata, tapi cerita-cerita hidup yang berubah,” ungkap Handoko.
Secara nasional, Habitat for Humanity telah bergerak selama 28 tahun di 17 provinsi, membangun lebih dari 200 ribu rumah. Menurut Handoko, rumah-rumah yang dibangun bukan hanya memberikan tempat tinggal, tetapi juga masa depan bagi keluarga yang sebelumnya bahkan tidak berani bermimpi memiliki rumah sendiri.
“Fokus kami adalah masyarakat desil 1 dan 2. Rumah yang kami bangun adalah rumah yang sebelumnya hanya bisa mereka impikan,” jelasnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi titik awal transformasi Desa Campurejo menjadi kawasan yang tidak hanya layak secara infrastruktur, tetapi juga kuat dalam membangun kualitas hidup warganya secara berkelanjutan.(*)