KabarBaik.co – Pemkab Kediri terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras. Meskipun sudah terbebas dari status desa rawan pangan, langkah antisipatif tetap dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyasar 26 kecamatan.
Program ini menjadi bagian dari upaya intervensi pasar untuk menekan gejolak harga sekaligus mendekatkan akses pangan terjangkau ke masyarakat. Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga mendukung penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
“Beras SPHP dijual seharga Rp 60.000 per 5 kilogram. Ini agar masyarakat tetap bisa membeli beras dengan harga wajar, terutama di wilayah yang mengalami gejolak harga,” terang Tutik saat dikonfirmasi, Rabu (30/7).
Pelaksanaan program dijadwalkan dimulai pertengahan Agustus 2025, setelah anggaran masuk dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Sebanyak 26 paket kegiatan akan digelar di wilayah yang dinilai membutuhkan, seperti daerah non-panen atau bukan sentra produksi padi.
“Tidak semua desa mendapat intervensi. Kita sesuaikan berdasarkan pantauan harga dan masukan dari wilayah,” jelasnya.
Tutik menambahkan bahwa program ini bukan semata untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi lebih menitikberatkan pada stabilisasi harga yang fluktuatif, terutama saat momentum tertentu seperti musim kemarau atau menjelang hari besar.
Selain distribusi, edukasi juga dilakukan agar masyarakat bisa mengenali jenis beras SPHP dan manfaat program pangan murah. Kolaborasi dengan Bulog juga mencakup proses penyerapan gabah dari petani, yang selanjutnya disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk beras terjangkau.
“Dengan begini, kita bantu dua sisi sekaligus petani tetap terserap hasil panennya, masyarakat juga tetap bisa beli beras murah,” imbuh Tutik.
Pemkab Kediri berharap melalui langkah ini, dinamika harga di pasar bisa lebih terkendali tanpa membebani daya beli masyarakat. Gerakan Pangan Murah diproyeksikan menjadi salah satu instrumen permanen dalam penguatan ketahanan pangan daerah. (*)