KabarBaik.co – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang meminta kelompok tani (poktan) memberikan ruang pada petani Milenial YESS dalam budidaya di bidang pertanian khususnya tanaman kentang. Petani Milenial YESS merupakan program Kementerian Pertanian untuk mengembangkan wirausaha muda di bidang pertanian.
Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisca Saniputera menyatakan, para petani Milenial YESS harus tampil sebagai upaya mengembangkan wirausaha di bidang pertanian. “Akhirnya kita dorong akhir 2024 kemarin. Ada lomba anak YESS dan ikut, kita bina dan dilatih yang nantinya bisa menjadi wirausaha muda di bidang pertanian,” kata Avi saat berada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Kamis (16/1).
Avi menyatakan, para petani Milenial YESS saat ini berada di lapangan dengan mendapatkan dana hibah kompetitif atau bantuan modal usaha yang diberikan melalui proses seleksi sebesar Rp 140 juta yang digunakan untuk kegiatan pertanian.
“Mereka mendapatkan hibah kompetitif kurang lebih Rp 140 juta itu digunakan untuk budidaya dan hasilnya saat ini melimpah hampir 35 sampai 50 ton per hektare,” ungkapnya.
Menurut Avi, melihat potensi tanaman kentang yang besar, pihaknya kemudian membangun screen house untuk para petani Milenial YESS. “Dengan potensi yang cukup besar dari hasil budidaya tanaman kentang, mereka (petani milenial YESS) ingin ada kemandirian benih maka muncullah ini (screen house),” jelas Avi.
Screen house yang dibangun di Dusun Jalak Ijo ini sudah modern karena telah dilengkapi sistem IOT (Internet Of Things). Dengan begitu, semuanya terkoneksi dengan baik. “Screen house di sini disebut modern karena dilengkapi IOT dengan menggunakan aplikasi khusus, sehingga nanti sistem pengairannya, pengendalian hamanya, semuanya pakai sistem otomatis, dengan digitalisasi dan otomatisasi,” paparnya.
Adanya sistem IOT pada pengembangan bibit kentang ini, lanjut Avi, berawal dari potensi kentang di Desa Ngadas yang cukup luar biasa dengan lahan 300 hektare. Sebelumnya para petani mendapatkan 8 sampai 10 ton per hektare. Kemudian dengan inovasi dan intervensi benih yang bagus, maka hasil sekali panen bisa mencapai 35 sampai 50 ton per hektare.
Pihaknya telah menanyakan pada salah satu ketua poktan terkait kebutuhan para petani dalam meningkatkan hasil produksi kentang, “Pak Joko (Ketua Poktan Bromo) saya tanya apa kebutuhan petani saat ini, ternyata poktan membutuhkan benih yang bagus, saya sanggupi,” tegasnya. (*)