KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menetapkan empat isu strategis sebagai fokus utama pembangunan berkelanjutan selama lima tahun ke depan. Langkah ini dituangkan dalam arah kebijakan RPJMD 2025-2029 dengan tujuan mendorong transformasi menyeluruh menuju Kota Batu yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Wali Kota Batu, Nurochman, menjelaskan bahwa keempat isu strategis tersebut menjadi benang merah dari berbagai tantangan dan harapan masyarakat saat ini. “Keempat isu strategis ini bukan hanya fokus tematik, melainkan benang merah dari seluruh tantangan dan harapan masyarakat Kota Batu,” ujar Nurochman, Minggu (8/6).
Nurochman menyatakan, empat isu strategis itu adalah transformasi sosial menuju masyarakat sejahtera. Yaitu, menyoroti berbagai tantangan sosial seperti rendahnya rata-rata lama sekolah, tingginya angka stunting, serta ketimpangan antara pendidikan dan kebutuhan industri.
“Kita tidak bisa bicara kesejahteraan jika masih ada stunting dan angka putus sekolah tinggi. Tidak bisa bicara kemajuan ekonomi tanpa digitalisasi dan inovasi,” tegas Nurochman. Menurutnya, arah pembangunan sosial akan mengedepankan masyarakat yang inklusif, berdaya, dan berkarakter, dengan pendekatan berbasis budaya lokal.
Kedua, lanjut Nurochman, transformasi ekonomi daerah yang berdaya saing. Pemkot Batu berencana memperkuat sektor ekonomi dengan mengintegrasikan pertanian dan pariwisata, mengembangkan wisata kesehatan, serta mempercepat digitalisasi dan riset inovatif. ”Ekonomi Kota Batu harus mampu bersaing tanpa meninggalkan identitasnya sebagai kota agropolitan,” jelas Nurochman.
Isu ketiga, kata Nurochman, pembangunan berwawasan lingkungan. Dia menyoroti penurunan kualitas lingkungan hidup pada tahun lalu, termasuk indeks udara dan daya dukung air. Karena itu, Pemkot Batu akan memprioritaskan ketahanan pangan, pengelolaan sampah, serta mitigasi risiko bencana dalam rencana pembangunannya.
Sedangkan isu keempat yaitu tata kelola dan pelayanan publik yang prima. Isu strategis terkait tata kelola pemerintahan difokuskan untuk menjawab stagnasi indeks pelayanan publik dan penurunan indeks integritas. Menurut Nurochman, pelayanan publik yang prima membutuhkan transparansi, akuntabilitas, serta keterlibatan aktif masyarakat.
“Dengan fondasi RPJMD 2025-2029 yang kuat, kami berharap seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat dapat bersinergi dalam mewujudkan transformasi Kota Batu menjadi Mbatu Sae,” tegas Nurochman. (*)