KabarBaik.co – Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Batu serius dan berkomitmen terhadap tiga sektor. Yaitu, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan UMKM. Untuk memperkuat tiga sektor ini Pemkot Batu menyisihkan 21.59 persen dari APBD 2025.
Data menyebutkan jika dari total belanja daerah yang mencapai Rp 1,164 triliun, sekitar Rp 251,3 miliar dialokasikan khusus untuk mendanai berbagai program strategis di tiga sektor tersebut.
“Langkah ini mencerminkan arah pembangunan Kota Batu yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kemandirian ekonomi warga,” kata Wali Kota Batu, Nurochman, usai kegiatannya di Kota Batu, Kamis (29/5).
Nurochman menyatakan, pendidikan tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan jangka panjang. Oleh karena itu, sebagian besar anggaran difokuskan pada penguatan layanan pendidikan.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak di Kota Batu yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses atau biaya pendidikan. Pendidikan yang berkualitas harus bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” tegas Nurochman.
Menurut Nurochman, anggaran pendidikan akan digunakan untuk pengembangan program Angkutan Gratis Pelajar (APEL), peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan dan pengadaan sarana-prasarana sekolah di seluruh wilayah kota.
Sementara di sektor kesehatan, Pemkot Batu akan memfokuskan anggaran pada perluasan layanan kesehatan dasar, penanggulangan stunting, dan modernisasi fasilitas Puskesmas. Transformasi layanan kesehatan berbasis digital juga tengah didorong guna mempermudah akses layanan bagi masyarakat.
“Transformasi layanan publik di bidang kesehatan menjadi prioritas. Warga harus merasa aman dan terlayani dengan baik, dari pencegahan sampai penanganan,” tegas Nurochman.
Di sektor ekonomi, Nurochman menjelaskan, khususnya pemberdayaan UMKM dan pertanian lokal, anggaran diarahkan untuk program pelatihan usaha, pendampingan bisnis, serta fasilitasi akses permodalan.
“Pemkot Batu juga menjalin kerja sama dengan platform digital dan mengintegrasikan UMKM dalam ekosistem pariwisata untuk memperluas akses pasar. Tentunya, kami ingin masyarakat mandiri secara ekonomi, tidak tergantung pada bantuan, tetapi mampu mengembangkan usahanya sendiri,” tegas Nurochman. (*)






