KabarBaik.co – Pemerintah Kota Blitar menyiapkan Blitar Trading Center (BTC) bukan sekadar pusat transaksi dagang modern, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Melalui skema ini, pelaku usaha kecil dan menengah diharapkan dapat menembus pasar antar daerah sekaligus membuka peluang kerja baru.
Kepala Bappeda Kota Blitar Tri Iman, menjelaskan BTC dirancang dengan konsep sederhana namun efisien. Para pelaku usaha tidak lagi membutuhkan kantor besar maupun gudang penuh stok barang.
“Cukup satu ruangan kecil untuk pegawai dan gudang contoh barang. Transaksi harga, jadwal pengiriman, sampai order bisa langsung dilakukan di situ,” ujarnya, Selasa (30/9).
Ia menambahkan, produksi barang tetap dilakukan di lokasi masing-masing usaha. BTC berfungsi sebagai pusat kendali transaksi dan distribusi. Dengan begitu, pelaku UMKM tidak terbebani biaya operasional tinggi, tetapi tetap bisa masuk dalam rantai perdagangan modern.
Lebih jauh, BTC akan difungsikan untuk memperkuat kerja sama antar daerah. Pemerintah kota siap menjembatani kebutuhan lintas wilayah melalui nota kesepahaman.
“Misalnya daerah lain butuh daging beku, telur, atau sayur segar. Pemerintah kota akan menyalurkan pesanan itu kepada trader lokal di Blitar,” jelas Tri.
Menurutnya, skema tersebut memberi dampak langsung bagi ekonomi masyarakat. Kebutuhan dari luar daerah akan menggerakkan produksi lokal sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Ketika permintaan meningkat, otomatis produsen harus menambah kapasitas. Dari situ muncul lapangan kerja baru,” katanya.
Tri menegaskan BTC bukan hanya soal perdagangan modern, tetapi juga instrumen pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“BTC adalah peluang bagi UMKM Blitar untuk naik kelas sekaligus solusi mengurangi pengangguran,” pungkasnya.(*)