KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Perayaan Natal di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (15/1). Acara ini diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 7.000 jemaat, baik dari kalangan Kristen maupun Katolik. Mengusung tema Kerukunan untuk Menuju Indonesia Emas, perayaan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarumat beragama di Kota Pahlawan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, menjelaskan bahwa Perayaan Natal kali ini adalah yang kedua kalinya digelar oleh Pemkot Surabaya.
“Kami mengundang seluruh umat Kristiani yang ada di Kota Surabaya, baik Kristen maupun Katolik. Dari Perayaan Natal ini, diharapkan kita bisa mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Kota Surabaya,” kata Yayuk, sapaan akrabnya, Rabu (15/1).
Acara sendiri dimulai dengan pembukaan gerbang mulai pukul 16.30 WIB. Pesan Natal akan disampaikan oleh Keuskupan Surabaya, sedangkan Khotbah Natal akan dipimpin oleh Pdt Daniel Tumbel. Konsep ibadah kali ini dikoordinir oleh Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Surabaya.
“Mohon kehadiran umat Kristiani yang ada di Kota Surabaya supaya kegiatan Perayaan Natal yang dilaksanakan oleh Pemkot Surabaya ini bisa berjalan dengan semarak. Sehingga seluruh umat Kristiani di Kota Surabaya bisa merasakan sukacita Natal,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan peserta untuk membawa barang-barang secukupnya dan mempersiapkan kebutuhan anak-anak, terutama bagi orang tua yang membawa buah hati mereka. Hal ini untuk memastikan kenyamanan selama acara berlangsung.
“Bagi warga Kota Surabaya, khususnya umat Kristen dan Katolik, diharapkan bisa hadir untuk merayakan Natal Kota Surabaya tanggal 15 Januari 2025, di Halaman Balai Kota Surabaya. Silakan hadir bersama keluarga,” tambahnya.
Pemkot Surabaya sengaja menggelar perayaan keagamaan di Balai Kota untuk menunjukkan rasa toleransi yang tinggi di Kota Surabaya. Selain itu, lokasi ini dipilih untuk memperlihatkan bahwa kawasan pemerintahan dapat menjadi tempat berkumpulnya semua umat beragama dalam merayakan hari besar mereka.
“Ini adalah momen bagi kita semua untuk saling menghormati dan menjaga harmoni antarumat beragama,” pungkasnya. (*)