KabarBaik.co – Dinas Pertanian Kabupaten Gresik memprediksi adanya kenaikan tipis jumlah pemotongan hewan kurban pada Idul Adha 2025. Kenaikan ini mencapai sekitar dua persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Gresik Viki Mustofa, menyampaikan bahwa tren tersebut menjadi sinyal positif bagi sektor peternakan lokal.
“Pemotongan hewan kurban diprediksi meningkat karena pertumbuhan ekonomi sektor peternakan yang juga diprediksi positif tahun ini,” ujar Viki, saat dihubungi pada Senin (12/5).
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Gresik, pada tahun 2024 tercatat 14.255 ekor hewan kurban yang disembelih, terdiri dari 33 ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH), 2.442 ekor sapi di masjid dan musala, serta 7.080 ekor kambing dan 4.700 ekor domba.
Sedangkan untuk tahun 2025, jumlah hewan kurban diperkirakan naik menjadi 14.552 ekor. Terdiri dari 37 ekor sapi di RPH, 2.495 sapi di tempat ibadah, serta 7.225 kambing dan 4.795 domba. Kenaikan ini dinilai menjadi sinyal positif dan sebagai respon atas kondisi ekonomi yang berangsur pulih.
Peningkatan jumlah kurban ini disebut tak lepas dari beberapa faktor. Salah satunya, kata Viki, adalah mulai membaiknya iklim yang berdampak pada luas tanam dan produksi pakan ternak. Produksi pakan yang cukup memberikan dorongan besar terhadap ketersediaan dan kualitas hewan qurban.
“Pemulihan iklim menjadi salah satu pendorong penting. Selain itu, vaksinasi PMK yang kami lakukan sejak tahun lalu terbukti mampu menekan laju penyakit,” jelasnya.
Tak hanya itu, pulihnya daya beli masyarakat pascapandemi juga dinilai berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan hewan kurban.
Meski tak ada larangan membeli hewan dari luar daerah, Dinas Pertanian Gresik tetap menerapkan kebijakan ketat untuk menjamin kesehatan hewan yang masuk. Setiap hewan qurban yang berasal dari luar wilayah wajib memiliki Surat Rekomendasi Pemasukan dari Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten Gresik.
“Kami ingin memastikan semua hewan yang masuk telah diperiksa dan bebas dari penyakit. Tujuannya, agar masyarakat merasa aman dan penyaluran kurban tetap lancar,” tegas Viki.
Dengan berbagai indikator yang menunjang, Pemkab Gresik optimistis bahwa geliat peternakan di Gresik akan semakin kuat pada 2025. Kenaikan jumlah hewan kurban, meski tipis, dianggap sebagai cermin dari denyut ekonomi yang mulai stabil, sekaligus kabar baik bagi para pelaku usaha peternakan.(*)






