KabarBaik.co- Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah akademisi, jumlah pemudik tahun ini turun 24,34 persen dibanding tahun lalu. Pada 2024, diperkirakan ada 193,6 juta pemudik. Tahun ini, menjadi 146,48 juta orang.
“Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo dilansir Antara, Sabtu (22/3).
Hanya saja, Kemenhub tidak memaparkan apa penyebabnya karena disebut tidak menjadi fokus dalam penelitian yang dilakukan pada Februari lalu.
Namun, sejumlah pengamat mengungkapkan, di antara penyebabnya antara lain penurunan daya beli masyarakat, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga imbas kebijakan efisiensi pemerintah. Yang jelas, penurunan jumlah pemudik itu menjadi sebuah anomali dalam momen Lebaran sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa perekonomian nasional sedang ‘’gelap’’.
Dari data Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan akumulasi pergerakan penumpang dari lima moda transportasi umum hingga H-3 Lebaran sebesar 6,75 juta orang atau turun 4,8 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan paling tajam terjadi pada moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Yakni, 10,2 persen. Lalu, disusul moda pesawat mengalami penurunan 6,8 persen dan kapal laut 4,8 persen.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga memprediksi, perputaran uang di momen Lebaran tahun ini juga mengalami penurunan. Diperkirakan hanya mencapai Rp 137,97 triliun atau turun 12,3 persen dari Rp 157,3 triliun pada tahun lalu. Penurunan perputaran uang selama Lebaran 2025 itu antara lain dikarenakan turunnya jumlah pemudik. Pada 2022, data dari Kadin, perputaran uang selama Ramadan dan Lebaran mencapai Rp 150 triliun. Kemudian, pada 2023 tercatat sebesar Rp 240 triliun.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, pemerintah sudah memberikan banyak bantuan dan stimulus untuk mendukung ekonomi masyarakat. Ketua Umum DPP PKB itu meyakini berbagai stimulus pemerintah bisa membantu perbaikan ekonomi secara umum. ’’Bantuan-bantuan langsung kita percepat, termasuk berbagai skenario sudah disiapkan,” ujar Cak Imin seusai mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal kepada awak media, Senin (31/3).
Yang paling penting, lanjut dia, semua pihak bahu-membahu menyadari beratnya tantangan, terutama akibat global, khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat. Cak Imin menambahkan, kebersamaan masyarakat, pemerintah, dan para tokoh juga harus terus dijaga untuk saling bantu menghadapi kesulitan ekonomi.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani juga menyoroti tentang pemudik Lebaran pada tahun ini yang turun. Penurunan ini diduga lantaran kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat. Terutama dari kelompok kelas menengah yang jumlahnya terus menurun. ’’Saat ini perekonomian memang sedang menghadapi tantangan yang sedemikian rupa,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Rabu (26/3).
Kondisi tersebut menjadi cerminan kesulitan ekonomi yang semakin dirasakan masyarakat. Melihat kondisi tersebut, Puan pun meminta pemerintah untuk memastikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdistribusi tepat waktu dan tepat sasaran.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, penurunan tersebut terjadi karena banyak faktor.
’’Saya tidak ingin menjawab apakah kalau terjadi penurunan karena ekonomi atau daya beli menurun atau faktor lainnya. Saya rasa ini perlu waktu untuk ditelaah dan dievaluasi termasuk oleh kementerian yang menangani itu, Kemenko Perekonomian maupun Kementerian Keuangan,’’ katanya kepada wartawan saat memantau Stasiun Pasar Senen, Jumat (28/3). (*)








