Penembakan Massal Terjadi Lagi di AS, Empat Orang Tewas di Sebuah Bar

oleh -54 Dilihat
POLICE LINE ILUSTRASI
Ilustrasi police line. (Foto Antara)

KabarBaik.co- Dor…dor…dorrr! Empat orang tewas dan sedikitnya 16 lainnya terluka dalam aksi penembakan di sebuah bar di St. Helena, Negara Bagian Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS), pada Minggu (12/10) dini hari. Insiden berdarah itu terjadi di Willie’s Bar and Grill, 7 Dr. Martin Luther King Jr. Drive, dan menambah panjang daftar kasus kekerasan bersenjata di Negeri Paman Sam itu.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui media, Kantor Sheriff Beaufort County menyebut laporan pertama diterima sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Petugas yang tiba di lokasi menemukan sejumlah korban di dalam dan sekitar area bar.

“Sebanyak 20 orang menjadi korban, dengan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia di tempat, sementara empat lainnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis,” tulis pihak sheriff dalam pernyataannya. Hingga kini, motif dan pelaku masih dalam penyelidikan.

Penembakan di Carolina Selatan ini kembali menyoroti gelombang kekerasan senjata yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda mereda di AS. Menurut data Gun Violence Archive (GVA), sepanjang 2024 lalu terjadi hampir 500 insiden penembakan massal, atau insiden dengan sedikitnya empat korban tertembak atau tewas, tidak termasuk pelaku.

Angka tersebut menurun dari 659 insiden pada 2023. Namunm tetap lebih tinggi dibanding rata-rata tahunan satu dekade terakhir.

Lembaga The Trace, yang menganalisis data GVA dan laporan penegak hukum, mencatat sekitar 16.500 orang tewas akibat kekerasan senjata non-bunuh diri sepanjang 2024, turun sekitar 12 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, jumlah korban luka akibat senjata api tetap tinggi, mencapai lebih dari 31 ribu orang.

Data resmi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menunjukkan bahwa 2023 menjadi salah satu tahun paling mematikan dalam sejarah modern AS, dengan 46.728 orang tewas  akibat senjata api. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen merupakan kasus bunuh diri. Sementara itu, laporan Johns Hopkins Center for Gun Violence Solutions menegaskan bahwa rata-rata 130 orang di AS tewas setiap hari akibat senjata api, mencakup pembunuhan, bunuh diri, maupun insiden tak disengaja.

Meski ada tanda penurunan pada 2024, tren kekerasan bersenjata masih menjadi ancaman serius. Kasus seperti yang terjadi di St. Helena menunjukkan betapa rapuhnya keamanan di ruang publik AS. Dari sekolah, rumah ibadah, hingga bar dan restoran, tembakan kerap menjadi penutup tragis malam-malam biasa di negeri yang sudah lama bergulat dengan perdebatan panjang soal kepemilikan senjata. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.