Penggelontoran Beras SPHP Berhasil Tekan Harga Beras dan Gabah

oleh -119 Dilihat
IMG 8578
Beras SPHP dijual lebih murah dari harga pasaran ke warga

WhatsApp Image 2025 08 12 at 3.42.08 PM

KabarBaik.co – Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Perum Bulog secara masif di seluruh wilayah, membuat harga beras di pasar berangsur turun, dan diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan sejak awal Agustus Bulog telah menggelontorkan beras SPHP secara serentak di seluruh Indonesia.

“Hasilnya mulai terasa, harga kembali terkendali, pasokan aman, dan kepanikan masyarakat mereda. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan rakyat mendapat akses pangan dengan harga terjangkau,” ujar Rizal dalam keterangan di Jakarta, Jumat (15/8).

Berdasarkan data terkini, stok beras yang dikelola Bulog saat ini berada pada level aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Di sisi hulu, harga gabah kering panen (GKP) di berbagai daerah produsen mulai menunjukkan tren penurunan.

Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, dalam periode 1-14 Agustus 2025, harga GKP terkoreksi di sejumlah wilayah, antara lain Aceh dari Rp 7.750 menjadi Rp 6.900; Jambi dari Rp 6.867 menjadi Rp 6.720; Sumatera Selatan dari Rp 6.666 menjadi Rp 6.543; Jawa Tengah dari Rp 6.814 menjadi Rp 6.809; Yogyakarta dari Rp 6.608 menjadi Rp 6.547; Banten dari Rp 6.527 menjadi Rp 6.500; Kalimantan Selatan dari Rp 6.581 menjadi Rp 6.533; dan Sulawesi Barat dari Rp 6.759 menjadi Rp 6.730 per kilogram.

Tren penurunan ini dipicu oleh bertambahnya pasokan gabah seiring masuknya musim panen di sentra-sentra produksi padi.

Selain faktor panen, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh intervensi besar-besaran Bulog melalui penyaluran Bantuan Pangan. Alokasi Juni-Juli yang sudah tersalurkan sebanyak 338 ribu ton dan penyaluran beras SPHP yang dilakukan sejak Juli 2025 mencapai 29 ribu ton.

Penyaluran Beras SPHP dilakukan oleh Bulog melalui tujuh saluran strategis, yakni pengecer di pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan Merah Putih, outlet pangan binaan pemerintah daerah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, koperasi instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) BULOG, serta swalayan/toko modern.

Hal tersebut membuat terjadinya penurunan harga beras medium di tingkat konsumen di 19 provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Di wilayah-wilayah ini, harga beras turun signifikan, meringankan beban masyarakat dan pedagang kecil.

Bulog memastikan masyarakat dapat menyongsong peringatan kemerdekaan dengan rasa tenang. Program SPHP akan terus dilanjutkan secara konsisten hingga akhir tahun agar stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga di seluruh pelosok negeri. (ANTARA)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.