KabarBaik.co – Rencana Pemerintah Pusat memangkas Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026 dikhawatirkan bakal memukul sektor perhotelan di Kota Batu. Para pengusaha hotel menilai, kebijakan tersebut berpotensi membuat tingkat hunian (okupansi) yang sudah lesu menjadi semakin terpuruk.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, mengungkapkan bahwa selama ini sektor hotel di Kota Batu banyak bergantung pada kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) yang digelar oleh instansi pemerintah. “Biasanya weekday diisi kegiatan pemerintahan. Sekarang nyaris tidak ada,” ujarnya di Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, Minggu (2/11).
Menurut Sujud, kondisi perhotelan di Kota Batu tahun ini memang sudah cukup berat. Pada hari kerja, tingkat okupansi rata-rata hanya mencapai 30 persen, sementara akhir pekan berada di kisaran 60-80 persen. “Beberapa hotel menerapkan efisiensi jam kerja tanpa melakukan PHK. Karyawan yang dulu bekerja enam hari kini hanya empat hari per minggu. Gaji disesuaikan dengan jumlah hari kerja,” terang Direktur Taman Rekreasi Selecta itu.
Sujud menyatakan, jika pemangkasan TKD benar-benar dilakukan, agenda dinas dan rapat-rapat pemerintahan akan semakin berkurang. Padahal, kegiatan dari segmen tersebut menjadi salah satu penopang utama pendapatan hotel di Kota Batu. “Dengan berkurangnya belanja pemerintah, otomatis kegiatan MICE menurun. Sementara daya beli masyarakat juga sedang lemah,” kata Sujud.
Disoal tahun sebelumnya, Sujud menyebut sektor perhotelan juga sempat goyah akibat efisiensi anggaran pemerintah pusat dan daerah. Dampaknya masih terasa hingga saat ini karena banyak hotel yang harus berhemat untuk menutupi biaya operasional di tengah turunnya pendapatan.
Untuk membalikkan tren tersebut, Sujud mendorong Pemkot Batu dan pelaku wisata agar memperkuat pasar nonpemerintah, seperti korporasi swasta, komunitas, dan wisata keluarga. “Sebab tidak bisa hanya mengandalkan tamu dinas. Pasar harus diperluas agar hotel-hotel di Kota Batu tidak semakin sulit bertahan,” tandasnya. (*)







