Perampokan Sadis di Gresik, Cerita Nestapa Suami Bangun Tidur Temukan Istri Tewas Bersimbah Darah

Editor: Andika DP
oleh -4361 Dilihat
Mahfud (kanan, red) saat dimintai keterangan usai kejadian dugaan perampokan sadis di rumahnya Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Mendung duka masih menggelayuti kediaman Mahfud, 42, warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Betapa tidak, istri Mahfud bernama Wardatun Toyibah, 28, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar, Sabtu (16/3) kemarin. Korban diduga dibunuh perampok.

Meski kehilangan sang istri, Mahfud tampak berusaha tegar. Ia adalah orang pertama menemukan jasad istrinya tergeletak bersimbah darah di dalam kamar sekira pukul 05.00 WIB. Tanpa tahu-menahu penyebab kematian Wardatun Toyibah.

Awalnya, pria yang akrab disapa Cak Fud itu mengira sang istri bunuh diri. Akan tetapi asumsi itu seketika ambyar ketika dirinya mendapati uang sekitar Rp 150 juta di dalam laci kamar ternyata amblas. Termasuk HP-nya juga raib. Ditambah lagi, anaknya yang masih berusia 2,5 tahun, mengalami luka di kaki.

Baca juga:  Terima 910 Mahasiswa KKN-BBK Unair, Bupati Gresik Titip 4 Program Prioritas

Mahfud sebenarnya tinggal bersama sang istri dan anak. Akan tetapi, saat kejadian ia tidur di ruang tamu. Anak dan istrinya di kamar. Cak Fud baru tahu istrinya tewas pukul 05.00 WIB. Lantas meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad Wardatun Toyibah, lalu dimandikan dan ditutup jarik.

“Pertama tahu sekitar jam 5 (pagi, red) lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya,” cerita Mahfud saat ditemui polisi dan awak media di rumahnya.

Dalam benaknya, sang istri meninggal dunia karena bunuh diri. “Kan tak (saya, red) kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua. Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir Rp 160 juta dan handphone saya hilang,” jelasnya.

Baca juga:  Satpol PP Gresik Keluarkan 4 Imbauan di Bulan Ramadan

Melihat kondisi tersebut, pikiran Mahfud melayang, membayangkan saat kejadian, sang istri sempat memergoki dan melakukan perlawanan terhadap pelaku dugaan perampokan sadis itu. “Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan,” imbuhnya.

Mahfud merupakan orang pertama yang mengetahui jasad istrinya. Dia tidak tidur dalam satu kamar. Saat kejadian juga tidak mengetahui apa-apa, termasuk ciri-ciri dan jumlah pelakunya.

Baca juga:  Ini Tampang 6 Tersangka Pengeroyokan Pesilat di Gresik, Tiga Pelaku Masih Buron

Seperti diberitakan, aksi dugaan perampokan sadis terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3). Pelaku membunuh satu korban Wardatun Toyibah dan menggasak uang tunai ratusan juta.

Korban pergi selama-lamanya mengalami empat luka tusuk. Hasil autopsi RSUD Ibnu Sina, terdapat dua luka di leher bagian depan, satu luka di leher bagian belakang, dan satu luka tusuk di dada sampai tembus ke ulu hati.

Satreskrim Polres Gresik masih terus mendalami kasus tersebut. Yakni meminta keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti. Sementara, petugas kepolisian menemukan bukti sarung golong diduga milik pelaku tertinggal di atas kasur korban.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.