GRESIK – Peredaran serta penggunaan narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) di Kabupaten Gresik masih marak terjadi. Penggunaan narkoba selalu ada di setiap tahun tanpa mengenal usia dan status sosialnya.
Data BNN Kabupaten Gresik, jumlah kasus narkoba per tahun 2023 di bulan November ini sekitar 5 kasus yang 4 kasus sudah disidangkan. Terdapat 4 tersangka dengan barang bukti total 16 gram jenis sabu.
Angka tersebut terbilang naik daripada tahun sebelumnya, yang dimana di tahun sebelumnya hanya ada 2 kasus pengguna narkoba dengan barang bukti 6,74 gram jenis Sabu dan 3 kilogram jenis ganja.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik bersama Pemkab Gresik berupaya untuk menekan angka kasus peredaran dan penggunaan narkoba di Kota Santri.
Seperti disampaikan Kepala Sub Bagian Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Gresik Basuki Risdiyanto.
Basuki menyatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi yang lain untuk melakukan kegiatan sosialisasi dalam bidang pendidikan.
Masyarakat dan pemerintahan didorong untuk menggelar desa binaan bernama Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang akan diselenggarakan di Kecamatan Manyar tepatnya di Desa Suci dan di Desa Leran.
“Kami telah bekerja sama dengan pihak Pemda dan instansi pemerintahan yang lain untuk mengadakan desa binaan yang memiliki slogan dari Desa Bersinar untuk Gresik yang semakin bersinar yang bertujuan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait bahayanya Narkoba,” kata Basuki, Kamis (16/11/2023).
Melalui Desa Bersinar tersebut, harapannya juga dapat mengurangi angka pengguna narkoba jenis apapun di tahun yang akan datang. Hal ini tentu diperlukan peran aktif seluruh stakeholder dan elemen masyarakat.(hmd/kb04)
