KabarBaik.co – Trans Jatim Koridor VI rute Mojokerto-Sidoarjo (Porong) telah resmi diluncurkan. Hal ini mengundang respons positif dari Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa, yang juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung optimalisasi transportasi massal di Provinsi Jawa Timur.
“Kami Pemkab Mojokerto menyambut baik hadirnya layanan Trans Jatim ini dan siap mendukung optimalisasi pelayanan transportasi massal yang berkelanjutan,” ucap Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa pada peresmian yang digelar Senin (26/5).
Dengan adanya tambahan koridor VI (6) Trans Jatim, figur yang kerap disapa Gus Bupati itu berharap agar hal ini bisa menjadi faktor pendukung terhadap perkembangan dan percepatan pembangunan ekonomi. Menurutnya, kemudahan akses dengan cakupan yang luas merupakan hal sangat penting dalam prosesi pemerataan pembangunan.
“Layanan angkutan umum menjadi urat nadi perekonomian dan percepatan pembangunan daerah, oleh karenanya kami dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih kepada ibu Gubernur, karena di Kabupaten Mojokerto ini ada tiga koridor,” jelas Gus Bupati.
Dilaksanakan di Terminal Kertajaya Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berkesempatan meluncurkan langsung armada koridor VI tersebut. Dia mengatakan bahwa salah satu faktor penambahan koridor yang mencakup area Kabupaten Mojokerto ialah karena adanya masukan dari para buruh atau pekerja yang berada di wilayah Ngoro.
“Para pekerja sebelumnya sudah beberapa kali menyampaikan harapannya agar Bus Trans Jatim bisa melayani area industri di Ngoro,” ujar Gubernur Khofifah.
Seperti penjelasan Bupati Mojokerto pada sesi sebelumnya, di Kabupaten Mojokerto telah terdapat dua koridor dan menjadi tiga koridor saat ini, dua rute awal Trans Jatim adalah Koridor II (2) rute Surabaya-Mojokerto dan Koridor III (3) rute Gresik-Mojokerto. Untuk detail dari rute Bus Trans Jatim Koridor VI ini melintasi 58 titik pemberhentian, dengan jarak tempuh sekitar 45 km dengan melalui Terminal Kertajaya Mojokerto, Porong, Sidoarjo.
Jumlah armada bus dioperasionalkan adalah sebanyak 15 bus dan 1 bus sebagai cadangan. Untuk waktu operasinya ialah setiap hari mulai pukul 05.00-21.00 WIB dengan waktu tunggu antarbus 15 – 20 menit. Tarif yang ditawarkan pun sangat terjangkau, yaitu Rp 5.000 untuk masyarakat umum dan Rp 2.500 untuk pelajar, bahkan untuk masa trial, Pemprov Jatim berencana menggratiskan tarif angkutan hingga 1 Juni 2025 mendatang. (*)